SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM SATUAN INTERNASIONAL



SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM SATUAN INTERNASIONAL


Ilmu Fisika adalah ilmu pengetahuan  alam yang berorientasikan pada pengukuran secara kuantitatif dan observasi. Hukum fisika yang dinyatakan sebagai hubungan matematis antara jumlah fisik. Lord Kelvin (Willian Thomson) mengatakan bahwa “Bila Anda bisa mengukur apa yang Anda amati, dan mengekspresikannya dalam angka. Anda harus tahu tentang sesuatu hal itu, tetapi ketika Anda tidak dapat mengungkapkannya dalam angka, maka pengetahuan Anda adalah sedikit dan tidak memuaskan.”

Berbicara tentang sejarah sistem satuan internasional, pasti akan berbicara tentang satuan-satuan pengukuran yang digunakan oleh beberpa Negara yang ada di dunia. Awal mula
 diberlakukannya sistem satuan internasional adalah pada tahun 1790. Dimana pemerintah Perancis menyampaikan pengarahan kepada Akademi Ilmu pengetahuan Perancis untuk menggantikan semua system yang telah ada. Pada mulanya satuan-satuan pengukuran hanya dinyatakan dengan perasaan atau organ tubuh manusia, misalnya depah atau langkah kaki untuk alat atau satuan pengukuran panjang.

Sebagai dasar pertama, para ilmuwan Perancis memutuskan bahwa semua (system yang umum (universal) dari berat dan ukuran tidak harus bergantung pada standar-standar acuan (referensi) yang dibuat oleh manusia, tetapi sebaliknya didasarkan pada ukuran – ukuran permanen yang diberikan oleh alam.

Sebagai dasar kedua, mereka memutuskan bahwa semua satuan-satuan lainnya akan dijabarkan (diturunkan) dari ketiga satuan dasar yang telah disebutkan tersebut yaitu panjang, massa dan waktu.


Selanjutnya, adalah prinsip ketiga, mereka mengusulkan bahwa semua pengalian dan pengalian tambahan dari satuan-satuan dasar adalah dalam system decimal, dan mereka merancang system awalan-awalan yang kemudian digunakan sampai sekarang.

Pada tahun 1795 usulan akademi prancis ini dikabulkan dan diperkenalkan sebagai system satuan metrik. System metrik ini tersebar secara tepat kemana-mana dan akhirnya pada tahun 1875, tujuh belas Negara menandatangani apa yang disebut perjanjian meter (metre convention) yang membuat system satuan-satuan metrik menjadi system yang resmi. Walaupun Inggris dan Amerika Serikat termasuk yang menandatangani perjanjian tersebut, mereka hanya mengakuinya secara resmi dalam transaksi-transaksi internasional, tetapi tidak menggunakan system metric tersebut untuk pemakaian di dalam negeri.


Inggris pada waktu itu telah bekerja dengan suatu system satuan listrik dan Asosiasi Pengembangan Ilmu pengetahuan Inggris (British Assosiation for the Advancement of Science) telah menetapkan cm (centimeter) sebagai satuan dasar untuk panjang dan gram sebagai satuan dasar untuk massa. Dari sini mulai dikembangkan sistem satuan centimeter-gram-sekon atau satuan sistem absolut CGS yang kemudian digunakan oleh seluruh fisikawan di dunia. Kesukaran muncul sewaktu sistem CGS tersebut akan dikembangkan untuk pengukuran-pengukuran listrik dan maknetik, sebab masih diperlukan paling sedikit satu satuan lagi.

Kemudian pada tahun 1960 sebuah sistem yang lebih dimengerti dan telah diterima sebelumnya pada tahun 1954, diakui dengan diadakannya Konferensi Umum Berat dan Ukuran (Eleventh General Conference of Weights and Measures) ke-11 yang menetapkan enam besaran pokok yaitu Panjang (meter), Massa (kilogram), Waktu (detik), Arus Listrik (Ampere), Temperatur (Kelvin), dan Intensitas cahaya (Candela) dengan nama Sistem Internasional, SI.

Kemudian pada tahun 1971, diadakan lagi konferensi Umum Berat dan Ukuran ke-14 (1971) untuk menetapkan tujuh besaran pokok yaitu Panjang (meter), Massa (kilogram), Waktu (detik), Arus Listrik (Ampere), Temperatur (Kelvin), Intensitas cahaya (Candela) dan Jumlah zat (mol) sebagai tambahan satuan dasar yang ketujuh.

0 Response to "SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM SATUAN INTERNASIONAL"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel