LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI
BAB I
1.1. JUDUL
Identifikasi Gugus Fungsi
1.2. HARI / TANGGAL
JUMAT , 9 JANUARI 2015
1.3. TUJUAN
1. Mengenal sifat fisis dan kimia alkohol, aldehida, keton, asam karboksilat, halida, senyawa nitro, dan ester
2. Melakukan uji yang khas untuk gugus fungsi
1.4. PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Bagaimana membedakan alkohol dengan hidrokarbon ?
Jawab: klasifikasi alkohol didasarkan pada jenis atom c yang mengikat gugus fungsi OH , sedangkan hidrokarbon hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen.
2. Mengapa alkohol mempunyai sifat diantara hidrokarbon dan air ?
Jawab: karena alkohol merupakan senyawa hidrokarbon yang atom H nya disubstitusi dengan satu gugus fungsi –OH ,dan dapat dianggap berasal dari air, H-OH dengan atom H diganti oleh gugus alkil.
3. Bagaimana cara membuat ester dilaboratorium ?
Jawab: dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol atau dikenal dengan esterifikasi.
4. Bagaimana cara membuat asam karboksilat dilaboratorium ?
Jawab: asam karboksilat dapat dibuat dari oksidasi alkohol primer yang berlangsung dua tahap. Tahap pertama akan membentuk alkana (aldehida) dan jika dilanjukan akan terbentuklah asam karboksilat.
5. T ulislah rumus molekul aldehida yang terbentuk dari oksidasi alkohol ?
Jawab: O O
i. R−C−OH + R—OH à R—C—H + H2O
6. Bagaimana membedakan asam organik dari basa organik ?
Jawab: dengan menguji menggunakan kertas lakmus untuk melihat atau menentukan ph nya ,apakah tergolong asam atau basa.
7. Tulislah rumus molekul asam yang terbentuk dari oksidasi etanol?
Jawab:
i. CH3—CH2—OH + O2 KmnO4 CH3—C—OH + H2O
o
BAB II
2.1. LANDASAN TEORI
Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan menurut gugus fungsi yang dikandungnya. Gugus fungsi (fuctional group) adalah sekelompok atom yang menyebabkan perilaku kimia molekul organik induk (Chang, 2005:332)
No | Struktur Gugus | Rumus Umum | Nama IUPAC/Trivial | Nama Gugus |
1 | −OH | R−OH | Alkanol/Alkohol | Hidroksil |
2 | −O− | R−O−R` | Alkoksi | Eter |
3 | O −C−H | O R−C−H | Alkanal /Aldehid | Aldehid |
4 | O −C− | O R−C−R` | Alkanon/Keton | Karbonil |
5 | O −C−OH | O R−C−OH | Asam alkanoat/karboksilat | Karboksil |
6 | O −C−O | O R−C−O | Alkil alkanoat/Ester | Ester |
7 | −NH2 | R−NH2 | Amina | Amin |
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa.senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang hanya mengandung karbon dan hidrogen yang dapat dibedakan atas hidrokarbon jenuh dan tak jenuh .
Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman ,bahan bakar maupun pelarut.alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air ,hal ini dapat mengakibatkan titik didih ,alkohol dalam air cukup tinggi .alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada posisi gugus – OH dalam rantai atom karbonnya masing-masing kelompok ini juga memiliki beberapa perbedaan pada sifat kimiawinya
Alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil, −OH. Etanol mempunyai penerapan tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat warna, obat-obatan sintesis, kosmetik, dan bahan peledak. Etanol juga merupakan bagian dari minuman beralkohol. Etanol adalah satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun (lebih tepatnya, paling sedikit beracun)
(Chang, 2005:350)
1. Alkohol primer
Atom karbon yang membawa gugus OH yang berikatan pada satu gugus alkil. Contoh: CH3–CH2–OH {etanol}
2. Alkohol sekunder
Atom karbon yang mengikat gugus –OH yang berikatan langsung dengan dua gugus alkil ini bisa sama atau beda . Contoh: OH
{2-propanol} CH3–CH–CH3
3. Alkohol tersier
Atom karbon yang mengikat gugus –OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil. Contoh: CH3
CH3—C –CH3
OH
Menurut brady (1986), adapun reaksi-reaksi yang terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
1. Reaksi substitusi
Reaksi ini terjadi dalam larutan asam sedangkan dalam keadaan netral tidak karena gugus pergi haruslah suatu basa yang cukup lemah.
2. Reaksi eleminasi
Reaksi ini menghasilkan alkena ,karena melepaskan air maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi .
3. Reaksi oksidasi
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol primer,sekunder dan tersier
Sifat alkohol dikelompokkan menjadi dua ,yaitu :
1. Sifat fisik
Alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal ini kepolaran dan titik didih, alkohol rantai pendek memiliki kemiripan sifat dengan air hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya memiliki gugus –OH. Gugus-OH ini bersifat polar pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air ,antara molekul alkohol atau molekul air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
2. Sifat kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus –OH merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi
(Brady, 1999:135).
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen .pembuatan aldehida adalah sebagai berikut:
1. Oksidasi alkohol
2. Reduksi klorida asam dari glikol
3. Hidroformilasi alkana
4. Reaksi stephens,dan
5. Untuk pembuatan aldehida aromatik
Aldehida dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting didalam kimia organic ,yaitu gugus karbonil C=O.semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil .gugus karbonil adalah senyawa yang paling menentukan sifat kima aldehid dan keton.oleh karena itu banyak sekali sifat fisik lain senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lainnya.salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer .kebanyakan oksidator tak dapt dipakai karena akn mengoksidasi aldehidnya menjadi asam karboksilat .oksidasi khrompiridin kompleks seperti piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat
(Petrucci,1987:270)
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua buah gugus alkil .keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya .keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
(Syukri,1999: 313)
Pembuatan keton yang paling umum adalh oksidasi dari alkohol sekunder .hampir semua oksidator dapat dipakai .pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CRO3) ,phiridinium khlor kromat ,natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium permanganat (KMnO4). Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi .reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton .aldehida mudah sekali dioksidasi sedangkan keton tahan terhadap oksidator .aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah ,sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi alkohol ,reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol.sifat-sifat fisik aldehid dan keton ,karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen ,maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol .sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya ,bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatifnya dari yang lain
(fessenden,1997: 234)
BAB III
3.1. ALAT BAHAN
Alat : 1. Tabung reaksi berukuran 150 ml 2. Bunsen 3. Tabung reaksi yang berukuran 75 mm | Bahan: 1. Alkohol 0.5 ml 2. Air 5 ml 3. NaoH 5 ml 4. I2 / KI 5. Kristal CHI3 6. K2CrO7 0.1 M 7. H2SO4 pekat 1 ml 8. Asam organik /basa 9. Bila padat /1.2 ml (4/5 tetes bila larutan) 10. Kertas lakmus 11. Kristal asam salisilat 0.1 g ( 0.2 ml, 4/5 tetes larutan asam 12. NaHCO3 2 ml 13. KMNO4 2 ml 0.1 M 14. Etanol 1 ml 15. Senyawa nitrobenzena 10 mg 16. Fe ( NH4)2 1.5 ml 17. (SO4)2 15% 1.5 ml 18. KOH 1 ml 19. Asam salisilat HOC6H4 COOH 20. H2SO4 3ml 5 tetes 21. Metanol CH3OH |
3.2. PROSEDUR KERJA
I. Alkohol
A.
Tabung reaksi 150 ml |
Dimasukkan 0,5 ml alkohol dalam 5 ml air
Ditambah 5 ml NaOH 10 % (1)
Digoyang, sambil diteteskan I2 / KI 10%
Penangas air |
Dipanaskan tabung reaksi
Ditambah lagi I2 / KI
Tabung reaksi |
Digoyang, sambil ditambahkan beberapa tetes NaOH 10%
Diisi aquades dan dibiarkan 10 menit
Dicatat dan diamati
B.
Tabung reaksi 150 ml |
Dituangkan 2 ml K2Cr2O7 0,1 M
Ditambah 1 ml H2SO4 pekat
Diaduk
Didinginkan
Alkohol |
Ditambahkan
Dicatat dan diamati
II.
Tabung reaksi 150 ml |
(1) |
Ditambahkan 1 atau 2 tetes alkohol
Digoyang
Terbentuk senyawa padat |
Ditambahkan 3 ml air
Diulangi percobaan (1, 2, 3) dengan keton
III. Asam dan Basa
A.
Asam organik dan basa |
0,1 gr / 1,2 ml asam organik dan basa |
Tabung 75 ml |
Diisi 1 ml air suling
Kertas lakmus |
B.
Tabung reaksi 150 ml |
Dimasukkan 0,1 gr kristal asam salisilat
Ditambah 2 ml NaHCO3 10%
Diperhatikan
C.
2 ml 0,1 M KMnO4 |
Tabung reaksi 150 ml |
Ditambah 1 ml etanol dan d Diperhatikan
IV.
Tabung reaksi 150 ml |
Dimasukkan 10 mg senyawa nitrobenzena
Dicampurkan 1,5 ml Fe(NH4)2(SO4)215 %
Ditambah 1ml KOH 15% (suasana alkohol)
Diaduk kuat-kuat
Diperhatikan
V. Ester
Tabung reaksi 75 ml |
Dimasukkan HOC6H4COOH
Ditambah 5 tetes H2SO4 3 M
Ditambah 3 tetes air
Penangas air |
Ditempatkan tabung reaksi 20-30 menit (suhu 60 0 Celcius)
3.3. DATA PENGAMATAN
I. Alkohol
A. Uji Iodoform
Nama Alkohol | Nama Golongan | Pengamatan | Hasil Iodoform |
1. Metanol | Alkohol primer | - | Aldehid |
2. Etanol | Alkohol primer | Bau tidak menyengat, setelah penambahan I2 terbentuk kristal berwarna coklat, dan setelah dipanaskan menjadi coklat tua. Serta setelah bereaksi dengan NaOH berubah warna menjadi hitam, lalu lama kelamaan menjadi biru tua. | Aldehid |
3. i-Propanol | Alkohol sekunder | - | Aldehid |
4. t-Butanol | Alkohol sekunder | - | Aldehid |
B. Oksidasi Alkohol
Nama Alkohol | Nama Golongan | Pengamatan | Hasil Oksidasi |
1. Metanol | Alkohol primer | Bau tidak menyengat, mula-mula berwarna hitam setelah ditambah H2SO4, lalu berubah menjadi biru tua setelah penambahan alkohol. | Aldehid |
2. Etanol | Alkohol primer | - | Aldehid etanal |
3. i-Propanol | Alkohol sekunder | Mula-mula berwrna kuning muda, lalu biru, coklat, dan terakhir biru tua, | Aldehid |
4. t-Butanol | Alkohol sekunder | Menghasilkan warna orange | Aldehid |
II. Aldehida dan Keton
Uji Natrium Bisulfat
Nama Senyawa | Perubahan Akibat Uji |
1. Aldehid +NaOH3 40% | Terdapat endapan putih susu, tidak larut dalam air, dan terbentuk senyawa padat |
2. Aseton | Terbentuk lapisan bening, endapan, dan tidak larut dalam air |
III. Asam dan Basa
A. pH
Nama Senyawa | Asam/Basa | Struktur Kimia |
1. CH3COOH | Asam | O CH2—C—OH |
2. NaOH | Basa | Na—OH |
B. Uji Natrium Bikarbonat
Nama Senyawa | Perubahan Akibat Uji |
Asam Salisilat + NaHCO3 | Tidak terbentuk gelembung gas |
C. Oksidasi
O
ü Reaksi : C2H5OH KmnO4 CH3—C—OH
ü Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari ungu(KmnO4) menjadi ungu pekat, dan beraroma buah-buahan, serta terjadi perubahan suhu.
ü Kesimpulan : oksidasi alkohol primer menghasilkan Asam karboksil.
IV. Senyawa Nitro
Uji ferohidroksida
Nama Senyawa | Perubahan Akibat Uji | Struktur Kimia Produk |
Feridroksida[Fe(OH)3] | Terbentuk endapan, dan terjadi perubahan warna dari hijau menjadi merah coklat | R—NH2 + 6Fe(OH)3 |
V. Pembuatan Minyak Gandapura
ü Reaksi :
HOC6H4COOH + H2SO4 + CH3OH HOC8H4COOCH3+ H2O
ü Pengamatan :
Asam salisilat tidak larut dalam H2SO4, mengeluarkan bau nanas, dan menghasilkan minyak gandapura.
ü Kesimpulan : Percobaan berhasil.
3.4. PEMBAHASAN
Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Setiap gugus fungsi (alkohol, eter, aldehid, ester, keton, dan sebagiannya) memiliki ciri khas tersendiri yang dapat diidentifikasi dari sifat fisik dan kimianya. Pada praktikum “Identifikasi Gugus Fungsi” ini kami melakukan lima jenis percobaan yang berbeda, yaitu:
1) Alkohol
a. Uji Iodoform
Pada percobaan ini kami melarutkan alkohol dengan air di dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan NaOH, dan I2/KI. Setelah warna coklat jelas terlihat dari campuran tersebut, tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air selama 2 menit, lalu setelah itu digunakan. Setelah tabung reaksi beserta isinya menjadi dingin, tabung digoyang, sembari menambahkan beberapa tetes NaOH, dan aquades, lalu dibiarkan selama 10 menit.
Setelah dilakukan percobaan pada etanol yang merupakan alkohol primer, terbentuk kristal berwarna coklat setelah penambahan I2, dan warnanya berubah menjadi coklat tua setelah dipanaskan, dan terakhir menjadi hitam setelah bereaksi dengan NaOH, serta lama-kelamaan menjadi biru tua. Bau yang ditimbulkan dari percobaan ini tidak menyengat, namun menghasilkan aldehid.
b. Oksidasi Alkohol
Untuk melakukan percobaan ini, praktikan menuangkan K2Cr2O7 ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan H2SO4 secara perlahan, kemudian diaduk sampai semua larut, dan ddinginkan. Selanjutnya ditambahkan alkohol ke dalam campuran tersebut. Setelah dilakukan percobaan pada metanol yang merupakan alkohol, mula-mula berwarna hitam, setelah ditambahkan H2SO4. Lalu berubah menjadi biru tua setelah penambahan alkohol, reaksi pada metanol ini tidak menghasilkan bau yan g menyengat, tetapi menghasilkan aldehid sebagai hasil oksidasinya.
Sementara itu, pada i-propanol yang merupakan alkohol, diperoleh hasil pengamatan berupa perubahan warna dari kuning muda, lalu biru, kemudian berubah menjadi coklat, lalu biru tua. i-propanol juga menghasilkan aldehid sebagai hasil oksidasinya. t-butanol termasuk ke dalam alkohol, diperoleh warna orange setelah reaksi terjadi, dan menghasilkan aldehid.
2) Aldehida dan Keton
Dalam melakukan percobaan ini, praktikan mencampurkan aldehida dengan NaOH ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan ke dalam campuran alkohol, air dan NaOH sebanyak 1 atau 2 tetes alkohol, lalu tabung digoyangkan. Langkah yang sama juga dilakukan (diulangi) dengan menggunakan keton. Setelah dilakukan percobaan pada aldehid +NaHSO3 terjadi perubahan berupa endapan putih susu yang tidak larut dalam air, serta terbentuk senyawa padat. Sedangkan pada aseton perubahan yang terjadi adalah terbentuknya lapisan bening, dan endapan yang tidak larut dalam air.
3) Asam dan Basa
a. PH
Pada percobaan ini, praktikan menggunakan senyawa CH3COOH sebagai asam dan NaOH sebagai basa yang akan di uji. Pertama-tama praktikan menambahkan 0,1 gr atau 1, 2 ml masing-masing senyawa ke dalam tabung 75 ml yang berisi air suling. Lalu pH nya di uji dengan kertas lakmus. Setelah dilakukan percobaan pada CH3COOH diperoleh pH < 7, sehingga dapat dibuktikan bahwa CH3COOH merupakan asam dengan struktur kimia: O
CH3—C –H.
Sedangkan NaOH diperoleh Ph > 7, sehingga dapat dibuktikan NaOH merupakan basa dengan struktur kimia Na—OH.
b. Uji Natrium Bikarbonat
Untuk melakukan percobaan ini, praktikan mencampurkan asam salisilat dengan NaHCO3 10 % di dalam tabung reaksi, yang ternyata setelah dilakukan percobaan reaksi ini tidak menghasilkan /menimbulkan gelembung gas.
c. Oksidasi
Dalam melakukan percobaan ini, pertama-tama praktikan menuangkan KmnO4 ke dalam tabung reaksi. Lalu kemudian ditambahkan 1 ml etanol. Ternyata setelah dilakukan percobaan terjadi perubahan warna dari ungu (KmnO4) menjadi ungu pekat setelah diberi etanol, dan reaksi ini mengeluarkan aroma buah-buahan, serta terjadi peningkatan suhu. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
O
CH3—CH2—OH + O2 KmnO4 CH3—C—H + H2O
Sehingga dapat disimpulkan bahwa oksidasi alkohol primer menghasilkan asam karboksilat.
4) Senyawa Nitro
Pada percobaan ini, praktikan memasukkan senyawa nitrobenzena, ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan Fe(NH4)2(SO4)2dan KOH 15 % dalam suasana alkohol. Setelah dilakukan percobaan pada Ferihidroksida / Fe(OH)3 diperoleh endapan, dan terjadi perubahan warna dari hijau menjadi merah kecoklatan dengan struktur kimia produk yaitu:
R—NH2 + 6Fe(OH)3
5) Ester
Untuk melakukan percobaan ini, praktikan memasukkan asam salisilat HOC6H4COOH ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan H2SO4dan air. Setelah 1,5 menit ditambahkan pula metanol CH3OH, dan diletakkan pada penangas air bersuhu 60o Celcius selama 20-30 menit. Setelah dilakukan percobaan, ternyata asam salisilat tidak larut dalam H2SO4, namun mengeluarkan aroma nanas dan menghasilkan minyak gandapura. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
HOC6H4COOH + H2SO4 + CH3OH à HOC8H4COOCH3+ H2O
3.5. DISKUSI
· Pada uji iodoform dengan jenis alkohol berupa etanol diperoleh warna biru tua setelah terjadi reaksi, apabila percobaan ini dilakukan dengan benar maka warna yang terbentuk adalah kuning pucat pasi dan terdapat endapan triiodemata (iodoform). Pada percobaan oksidasi alkohol metanol dan i-propanol akan terjadi perubahan warna dari orange menjadi hijau, namun hal ini tidak sesuai dengan hasil yang praktikan dapatkan, yaitu untuk metanol dan i-propanol warna akhirnya adalah biru tua, sedangkan t-butanol berwarna orange.
· Pada percobaan uji natrium bikarbonat yaitu reaksi antara Asam Salisilat dan NaHCO3 tidak dihasilkan gelembung gas, namun seharusnya gelembung gas akan terbentuk sebagai penanda terjadinya suatu reaksi. Dan pada percobaan senyawa nitro, senyawa Ferihidroksida menghasilkan endapan hijau menjadi merah kecoklatan, kesalahan ini terjadi akibat terlalu banyak mencampurkan nitrobenzena. Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam percobaan ini mungkin disebabkan kekurangtelitian praktikan dalam melakukan reaksi, dan kekurangterampilan praktikan dalam menggunakan alat.
3.6. PERTANYAAN PASCA PRAKTEK
1. Tuliskan rumus molekul propanol dan isopropanol?
Jawab: Propanol (C3H7OH) à CH3—CH2—CH2—OH
Isopropanol (C3H7OH) àCH3—CH—CH3
OH
2. Ester apa yang dikaitkan dengan bau yang khas dari ?
Jawab: a. Nanas àC3H7COOCH3 (Metil butanoat)
b. Jeruk à C2H3COOC2H5(Etil etanoat)
c. Anggur àNH2C6H6SOCH3
3. Bagaimana Anda dapat membedakan:
a. CH3NH2dengan CH3OH?
b. C2H6dengan t-C4H9OH?
c. CH3CHO dengan CH3CH2OH?
d. CH3COOH dengan CH3CH3?
e. CH3CH2Cl dengan CH3CH2CH3?
f. CH3CH2CHO dengan CH3CH2CH2Cl?
Jawab:
a. CH3NH2merupakan gugus amina (CH3—NH2), sedangkan CH3OH merupakan gugus hidroksil (CH3—OH)
b. C2H6 merupakan hidrokarbon ( H H ),
H—C—C—H
H H
sedangkan t-C4H9OH merupakan alkohol ( CH3 )
CH3—C—CH3
CH
c. CH3CHO tidak bereaksi dengan NaOH dan I2, namun bereaksi dengan Fehling dan Tollens, sedangkan CH3CH2OH bereaksi dengan NaOH dan KI saja.
d. CH3COOH merupakan Asam asetat, sedangkan CH3CH3 merupakan hidrokarbon
e. CH3CH2Cl merupakan gugus halida, sedangkan CH3CH2CH3merupakan hidrokarbon
f. Diuji dengan Fehling dan Tollens
4. Asam asetat dapat dibuat dengan mengoksidasi etanol dengan ion permangnat dalam suasana asam. Tulislah reaksi reduksi yang terjadi?
Jawab: C2H5OH + KMnO4 + H2SO4 àCH3COOH + K2SO4 + MnSO4 + H2O
3.7. KESIMPULAN
Alkohol mempunyai sifat fisik yaitu pada suku rendah berbentuk cairan tidak berwarna yang dapat larut dalam air, berbentuk padat dan tidak berwarna pada suku tinggi, dan makin tinggi berat molekul alkohol, maka makin tinggi titik didih dan viskositasnya. Sedangkan sifat kimianya yaitu oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida, alkohol sekunder menghasilkan keton, alkohol tersier menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, dan karbondioksida.
Asam karboksilat mempunyai sifat fisik sebagai berikut: pada temperatur kamar berbentuk zat cair encer (bersuku rendah), zat cair kental (suku tengah), dan zat padat (suku tinggi), titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi, dapat larut dalam air (suku rendah), sukar larut dalam air (suku tinggi), dan dapat terionisasi sebagian dalam air. Sedangkan sifat kiminya yaitu: mempunyai ikatan hidrogen, gugus hidroksil yang bersifat polar, termasuk asam lemah,
Ester mempunyai sifat fisik sebagai berikut: berwujud cair encer (bersuku rendah), cair kental (bersuku tengah), padat (suku tinggi), titik didih dan lelehnya rendah, sedikit larut (suku rendah) dan makin mudah larut (suku tinggi), dan merupakan senyawa non elektrolit. Sedangakan sifat kiminya yaitu: memiliki ikatan van der wals, sedikit polar (suku rendah), non polar (suku tinggi), dan kurang reaktif.
Sifat fisika alkil halida yaitu mempunyai titik didih lebih tinggi daripada alkana dengan jumlah unsur C yang sama, dan tidak larut dalam air.
Telah dilakukan uji yang khas pada gugus fungsi, yaitu uji iodoform, uji Natrium bisulfit, uji Natrium bikarbonat, dan uji ferohidroksida.
3.8. DAFTAR PUSTAKA
Brady, E J. 1999. Kimia Universitas Asas dan Sruktur. Binarupa Aksara: Jakarta
Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Edisi ke-3 Jilid 2.Jakarta: Erlangga
Fesenden, J Ralp. 2006. Kimia Organik.Jakarta: Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Jilid 1. Erlangga: Jakarta
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Penerbit ITB: Bandung
0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI"
Post a Comment