Makalah PSIKOLOGI PENDIDIKAN -Minat dan Bakat



PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Minat dan Bakat



DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1.      SHEIRA FIRDA RUMANDA         (RSA1C115001)
2.      LUKITA SARI                                  (RSA1C115002)
3.      FRANDI MARDIANSYAH             (RSA1C115010)
4.      TESA PRATAMA PUTRA               (RSA1C115015)
5.      ROSTALINDA RUMAPEA                         (RSA1C115022)
6.      CHRISYANTO NAMORA A.         (RSA1C115028)
7.      LILIS NURHAYATI                                    (RSA1C115029)
8.      WINDI PUJIWATI                            (RSA1C115032)

                       
Dosen Mata Kuliah: Drs. Fuldiaratman, M.Pd



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2015/2016

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya makalah yang berjudul “Minat, bakat dan motivasi”. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Fuldi Aratman M.pd selaku dosen psikologi pendidikan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.






Jambi,  19 Oktober 2015

Tim penyusun









i
Daftar isi


Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1        Latar Belakang .............................................................................................. 1
I.2        Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
I.3        Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1      Minat.............................................................................................................. 2
II.2      Bakat.............................................................................................................. 3
II.3      Minat dan Bakat..............………………...................................................... 4
II.4      Motivasi..................................………..........................................................  6
BAB III PENUTUP
IV.1     Kesimpulan………………………………………………………………… 10
IV.2     Kritik dan saran………………………………………………………….…. 10
Daftar Pustaka














ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik. Setiap individu dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat setiap individu tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya banyak faktor-faktor yang mendukung bakat setiap individu akan mudah terarah.
Sukses bertumpu pada dua hal yaitu kemampuan dan kemauan. Sukses belajar misalnya sangat tergantung pada ketrampilan belajar yang dimiliki  dan seberapa kuat ia mau menggunakannya. Tingkat kemauan (atau motivasi) orang berbeda-beda. karena alasan (motif) yang berkait dengan kebutuhan untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-beda. Motivasi memang berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin besar kebutuhan makin besar pula dorongan dalam diri seseorang untuk mau melakukan sesuatu. Karena itu peran motivasi untuk menunjang keberhasilan sangat penting.
Sukses adalah gabungan dari kemampuan  dan  kemauan.  Hal itu juga ditunjukkan pada  “rumus” :  P = f (a.m), yang artinya : Performanceadalah fungsi dari ability dan motivation. Pintar saja tidak cukup, harus ada kemauan-motivasi untuk menggunakan kepintarannya.  Kecerdasan intelektual (IQ), masih sangat memerlukan kecerdasan emosional (EQ) untuk dapat menuai sukses. Kita tahu kepintaran, kemampuan, ketrampilan (ability) dapat ditingkatkan.
Berbagai pelatihan, kuliah, seminar, workshop, ditujukan terutama untuk keperluan peningkatan kemampuan. Namun, tidak  otomatis,  bahwa kemampuan  tinggi membawa kemauan yang besar. Banyak faktor memberi pengaruh pada beser-kecilnya motivasi. Tujuan utama meningkatkan motivasi adalah untuk meningkatkan kinerja (performance). Kinerja memang dipengaruhi oleh motivasi. Ingat bahwa, Performance merupakan fungsi   dari Compenent dan Commitment. Sedangkan komitmen yang merupakan gabungan dari konfiden (percaya diri) dan motivasi.
2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian minat?
2.      Apa pengertian bakat?
3.      Bagaimana mengembangkan minat dan bakat?
4.      Apa pengertian motivasi?
3.      TUJUAN
1.      Untuk menjelaskan pengertian minat
2.      Untuk menjelaskan dan bakat
3.      Untuk menjelaskan dan mengetahui cara mengembangkan minat dan bakat
4.      Untuk menjelaskan pengertian motivasi





1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    MINAT
1.      Pengertian Minat
      Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia  memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan. sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada dan dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu. Jadi pengalaman yang dianggap bernilai merupakan faktor yang turut membuat minat pada diri individu. Pengalaman memberikan motivasi serta kekuatan pada diri individu untuk melakukan sesuatu.
Karateristik minat :
1.      Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.
2.      Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu.
3.      Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah
2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
1.      Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
2.      Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.
3.      Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu.
3.      Proses terbentuknya minat dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari uraian tersebut dengan adanya minat memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih besar dari objek yang bersangkutan. Karena minat berfungsi sebagai pendorong yang kuat.
4. Jenis-jenis  minat
                                 1.  Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
Ø  Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
Ø  Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
2
Ø  Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
                                  2.  Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
B.     Bakat
1.      Pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
                 2.   Jenis-jenis bakat
Ø  Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
Ø  Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki
Macam-macam Bakat Khusus:
Ø  Bakat Verbal, merupakan bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
Ø  Bakat Numerika, merupakan bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
Ø  Bakat Skolastik, merupakan Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
Ø  Bakat Abstrak, merupakan bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
Ø  Bakat mekanik, merupakan bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.
Ø  Bakat Relasi Ruang (spasial), merupakan Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Ø  Bakat kecepatan ketelitian klerikal, merupakan bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
Ø  Bakat bahasa (linguistik), merupakan bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

3
C.     Minat dan bakat
§  Faktor yang mendukung untuk menggembangkan minat dan bakat
1.  Faktor Intern
a.   Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.
b.   Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri.
2.  Faktor Ekstern
a.   Faktor lingkungan
-    Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak.
-     Lingkungan sekolah
            Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
-     Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

§  Cara mengembangkan bakat dan minat
1.      Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
2.      Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
3.      Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.

5
4.      Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya.
D.    Motivasi
1.      Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan. Istilah dalam pengertian motivasi berasal dari perkataan bahasa inggris yakni motivation. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang untuk bertingkat laku. Dengan motivasi yang besar, maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya.
2.      Fungsi Motivasi
Sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu dari  setiap aktifitas yang dilakukan.
Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
Menyeleksi perbuatan.
Pendorong usaha untuk mencapai prestasi.
Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Ø  Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri individu)
1.      Persepsi individu mengenai diri sendiri
 Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.
2.      Harga diri dan prestasi
Harga diri dan prestasi mendorongatau mengarahkan individu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat, setra dapat mendorong individu untuk berprestasi.
3.      Harapan;
 Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4.      Kebutuhan
Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
6
5.      Kepuasan kerja
Ø  Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri individu)
1.      Jenis dan sifat pekerjaan
Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.
2.      Kelompok kerja dimana individu bergabung
 Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran,  kejujuran, kebajikan, serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
3.      Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya.
4.      Sistem imbalan yang diterima
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar
4.      Hal yang perlu dilakukan untuk selalu termotivasi
1.      Catat perkembangan kita.
Semakin kita mengetahui sampai dimana kita, apa perkembangan yang sudah kita hasilkan, maka semakin motivasi diri kita meningkat. Sekali lagi, kejelasan membangun motivasi. Perkembangan yang kita catat juga merupakan perkembangan yang positif, karena kita perlu melihat hasilnya. Bandingkan dengan tujuan akhir kita.
2.      Tahan diri kita.
Banyak orang yang sangat termotivasi melakukan sesuatu dan langsung jor-joran melakukannya. Misalnya fitness, hari pertama fitness langsung kerja keras dan akhirnya kelelahan, besok tidak mau melakukannya lagi. Ini adalah pendekatan yang salah. Mulailah langkah demi langkah, buat jadi kebiasaan. Berhentilah saat kita merasakan kenikmatan. Karena itu akan membuat kita kembali dan kembali lagi.
3.      Berkumpul dengan orang yang membangun motivasi kita.
4.      Letakkan gambar yang mewakili impian kita di tempat-tempat yang bisa kita lihat dengan mudah. Di meja belajar kita, di mobil, di kulkas
5.      Carilah partner kerja atau seseorang yang yang juga sedang termotivasi mengejar sesuatu.
6.      Mulailah.
7
 Kita tidak perlu bisa melihat semua perjalanan sampai tujuan untuk memulai melangkah. Bayangkan seperti mobil di malam hari. Sama seperti lampu mobil saat berjalan di malam hari, mungkin kita hanya bisa melihat jarak 10 meter ke depan, majulah, mulailah, dan kita akan melihat 10 meter yang lebih jauh. Kita akan tahu apa apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kita tidak perlu melihat keseluruhan tangga untuk mulai ambil langkah pertama kita. Diam saja sambil menunggu melihat semua proses akan membuat kita suatu hari mengatakan, sayang ya, orang lain sudah duluan. Mungkin kita duluan menyadari hal itu, tapi kita menunggu, dia tidak.
7.      Jadikan kegiatan itu menyenangkan.
Berikan makna dalam kegiatan kita. Salah satu hal yang membuat kita menunda dan tidak tidak memiliki motivasi untuk menjalankannya adalah kita merasa kegiatan itu sulit dan membosankan. Berikan makna dan kesenangan di dalamnya.
8.      Bersabarlah.
Segala hal membutuhkan waktu untuk terwujud. Jika kita memaksakan diri kita hanya membuat energi dan membuat prosesnya jelek, dan hasilnya tidak sesuai keinginan kita. Bayangkan jika kita tidak sabar dan membelah kepompong sebelum masanya tiba, kita tidak akan melihat kupu-kupu yang indah.
9.      Pecahkan menjadi langkah kecil.
Tujuan kita mungkin sangat besar dan berpikir untuk langsung mencapainya bisa jadi menjatuhkan mental dan motivasi, jadikan langkah-langkah kecil sehingga kita bisa membuat kemajuan. Perasaan membuat kemajuan jauh lebih bermakna dari pada merasa tidak ada merasa tidak ada kemajuan karena patokan golnya terlalu jauh dan terlalu besar.
10.  Berikan kita penghargaan, sesering mungkin.
11.  Carilah inspirasi.
Memang inspirasi terbaik adalah dari dalam diri. Namun, kita juga memerlukan dari luar. Bukan sebagai sumber utama, namun sebagai penambah yang bisa memanasi mental dan motivasi kita, dan merasa jika orang itu bisa kita juga bisa.
12.  Belajar dan terus bertumbuh
13.  Memiliki alasan yang kuat.
Tuliskan dan pastikan ini adalah end value, bukan mean value. Kita akan lebih termotivasi jika kita mengetahui end value kita. Dan pastikan kita selalu bisa melihat dan mengingatnya.
14.  Sadari dorongan yang membuat kita ingin berhenti, dan bersiaplah menghadapinya.
15.  Buat aturan untuk tidak pernah melompati 2 hari tanpa melakukan apa yang harus dilakukan untuk mencapai goal kita, untuk membangun kebiasaan.
16.  Bayangkan goal kita.
8
17.  Catatlah semua perkembangan kita, sudah sampai sejauh apa, pembelajaran apa yang kita dapatkan, kesalahan apa yang telah kita lakukan,apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkannya.
18.  Berkompetisi dengan positif dalam lingkungan kerja kita
19.  Buatlah komitmen publik.
Katakan pada orang lain apa yang ingin kita lakukan. Motivasi tidak akan pernah bertahan lama tanpa komitmen. Dan komitmen public adalah yang terkuat, karena kita tidak mau malu tidak bisa melakukannya.
20.  Selalu melihat hal yang baik.


































9
BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa minat, bakat, motivasi saling berhubungan. Misalnya ketika kita ingin mengembang kan minat dan bakat kita , pasti nya kita mempunyai motivasi tersendiri misalkan saja motivasi yang berasal dari dalam diri, dan motivasi yang berasal dari luar diri.

2.      KRITIK DAN SARAN
Untuk dapat mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki , kita terlebih dahulu untuk mengetahui minat dan bakat apa yang kita miliki. Dan kita juga harus menyiapkan strategi apa saja yang harus kita persiapkan untuk menghadapi sebuah kegagalan ataupun hal yang dapat menghalangi kita untuk mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki. Misalnya saja ketika kita mengalami kegagalan , seperti mendapatkan nilai ujian yang jelek , tapi kita sudah belajar semaksimal mungkin. Kita harus termotivasi dari kegagalan yang pernah kita alami. Karena seseorang di katakan sukses adalah seseorang yang mampu memotivasi dirinya dan bangkit dari kegagalan.   













10
Daftar pustaka

Djamarah, Syaipul bahri.2002.Fsikologi belajar. Cetakan I.Jakarta:Rimanda cipta
(17 oktober 2015; 17.30 WIB)
(17 oktober 2015; 18.00 WIB)
(17 oktober 2015; 18.30 WIB)
(17 oktober 2015; 19.00 WIB)
(18 oktober 2015; 13.00 WIB)
(18 oktober 2015; 13.30 WIB)
(18 oktober 2015; 13.45 WIB)





























11

0 Response to "Makalah PSIKOLOGI PENDIDIKAN -Minat dan Bakat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel