Laporan Praktikum Kimia Dasar-SKALA pH DAN PENGGUNAAN INDIKATOR
Laporan Praktikum Kimia Dasar
SKALA pH DAN PENGGUNAAN INDIKATOR I. Hari / Tanggal : Jum’at / 5 Desember 2014
II. Tujuan
1. Membuat larutan standar asam dan basa dalam berbagai konsentrasi.
2. Mengukur pH larutan dengan berbagai indikator.
3. Memilih indikator yang sesuai dengan pH.
4. Mengukur pH larutan dengan menggunakan pH meter
III. Pertanyaan Prapraktek
1. Fenofltalein adalah salah satu indikator yang laizim. Bagaimana warnanya dalam larutan asam? Dalam larutan basa?
Ø Dalam larutan asam tak berwarna dan dalam larutan basa berwarna merah muda.
2. Apa yang dimaksud dengan pH? Berapa pH larutan netral?
Ø pH adalah derajat keasaman suatu larutan yang dapat diukur dengan indicktor universal. pH larutan netral adalah 7.
3. Apabila 0,01 HCl ada dala, 10 liter larutan, berapa molaritasnya, berapa konsentrasi H+,dan berapa pH-nya?
Ø
HCl = 0,01 mol


V = 10 liter

[H+] = 0,001 M
pH = -log [H+]
= -log 10-3
pH = 3
4. Bagaimana hubungan antara [H+] dan [OH-]. Berapa [OH-] dalam larutan air jika [H+]= 10-4 ?
Ø Jika [H+]= 10-4 pH = 4 maka [OH-]= 10-10 pH = 10
-log [H+] [OH-] = -log 10-14
-log [10-4] [OH-] = -log 10-14
[OH-] = -log 10-10 M
IV. Landasan Teori
Konsep asam basa didasarkan pada beberapa sifat yang ditunjukkan oleh sekelompok senyawa dalam larutannya dalam air. Berdasarkan sifat-sifat yang ditunjukkan tersebut, asam adalah senyawa yang mempunyai rasa asam, dan memerahkan lakmus biru. Basa adalah senyawa yang mempunyai rasa pahit, dan membirukan lakmus merah. Dalam larutan air, asam menghasilkan H+ dan basa menghasilkan OH- . ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa dapat bereaksi membentuk H2O sehingga larutan yang terjadi bersifat netral.
Ionisasi Air
Air murni hanya mengion 0,000001 %. Ionisasinya dapat dilihat pada persamaan reaksi:

Ion hidronium, H3O+, sering ditulis H+ , sehingga ionisasi air adalah:

Dari persamaan reaksi air murni kita lihat sejumlah ion OH- , yang disebut konsentrasi ion H+dan konsentrasi ion OH-, yang biasa ditulis dengan [H+] dan [OH-]. Berdasarkan percobaan pada air murni diperoleh [H+] atau [OH-] masing-masing 1 x10-7 M, sehingga [H+] = [OH-] = 1 x 10-7 mol/lt.
Dalam suasana asam [H+] >10-7 mol/lt dan [OH-] < 10-7 mol/lt, jadi [H+] > [OH-]. Dalam suasana basa terdapat keadaan sebaliknya, [OH-] > [H+].
Disosiasi air dapat dipandang sebagai suatu reaksi kesetimbangan sehingga dapat ditulis:


Tetapan kesetimbangan air, Kspdiperoleh dengan mengalikan [H+] dengan [OH-] sehingga diperoleh persamaan:
Ksp = [H+] [OH-] = [1 x 10-7]2 = 1 x 10-14
Pada suhu kamar perkalian [H+] [OH-] selalu = 1 x 10-14.
Keasaman atau kebasaan suatu larutan tergantung pada ion mana yang menonjol dalam larutan; jika [OH-] = [H+] maka larutan bersifat netral. Apabila:
[H+] = 10-3 mol/lt
Dari persamaan untuk kesetimbangan air diperoleh:
KW = [H+] [OH-] = 1 x 10-14
10-3 x [OH-] = 10-14
Jadi, [OH-] = 10-11 mol/lt.
Skala pH
Berdasarkan pengertian [H+] dan [OH-], kita dapat mengetahui skala pH. pH adalah logaritma negatif [H+] atau secara matematika ditulis : pH = -log [H+]
Contoh : [H+] = 10-3 mol/lt
pH = 3
bila yang diketahui [OH-] = 10-2 mol/lt, maka [H+] = 10-12
pH = 12
indikator
indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam larutan asam maupun basa berbeda. Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH yang sama. Beberapa indikator berubah warnanya pada pH 7, yang lain pH 4,5 atau 6,8 dan seterusnya. Perubahan warna indikator bergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator asam basa dapat digunakan untuk memperkirakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Table. Perubahan warna dengan interval pH dari berbagai indikator yang penting
No. | Indikator | Interval pH | Perubahan Warna |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 | Metil Ungu Timol Biru Metil Jingga Bromfenol Biru Bromkresol Hijau Kongo Merah Metil Merah Bromkresol Merah Hijau Lakmus Bromtimol Biru Fenol merah Timol Biru Fenolftalein Timolftalein Alizarin Kuning Indigokarmin Trinitrobenzena | 0,2 – 3,0 1,2 – 2,8 3,1 – 4,4 3,0 – 4,6 3,0 – 5,0 3,8 – 5,4 4,4 – 6,2 5,2 – 6,8 4,5 – 8,5 6,0 – 7,6 6,8 – 8,2 8,0 – 9,6 8,3 – 10,0 9,3 – 10,5 10,0 – 12,0 11,4 – 13,0 12,0 – 14,0 | Kuning – Ungu Merah - Kuning Merah Jingga - Kuning Kuning Biru - Ungu Biru - Merah Kuning - Biru Merah - Kuning Kuning - Merah jambu Merah - Biru Kuning - Biru Kuning - Merah Kuning - Biru Tak Berwarna - Merah Kuning - Biru Kuning - Merah Biru - Kuning Tak Berwarna - Jingga |
(penuntun praktikum kimia:2013;56-57)
PH suatu larutan menyatakan derajat atau tingkat keasamanlarutan tersebut. Nilai pH diperoleh dari –log [H+] dan pOH= -log [OH-]. Air murni yang mengalami ionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH- dengan jumlah sangat kecil.

Tetapan keseimbangan air (KW) = [H+] [OH-]
= [10-7]2 = 10-14
Skala pH : pH larutan bersifat asam berkisar < 7
pH larutan bersifat basa berkisar > 7
pH larutan bersifat netral = 7
(sutresna.2000:79)
Indikator Asam Basa
Indikator asam basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan (dalam air,etanol, dan pelarut lain). Dalam filtrasi asam basa sejumlah kecil larutan indikator ditambah kedalam larutan yang difiltrasi. Dalam bentuk lain kertas bison direndam dalam larutan indikator, kemudian dikeringkan. Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang sedang diuji terjadi warna yang dapat digunakan sebagai penentu pH larutan. Kertas ini lazim disebut kertas pH (lakmus). Indikator asam basa umumnya digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan indikator pengukur pH yang lebih dapat dilakukan dengan alat pengukur pH (pH meter).
(Petrucci.1987:309)
Kekuatan asam basa
| Asam Kuat | Asam Lemah |
Derajat Ionisasi | Terionisasi sempurna(α = 1) ![]() ![]() | Terionisasi sebagian (α = 1) Ka, Kb : Tetapan ionisasi asam dan basa. |
[H+] | [H+] = a.ma a = jumlah [H+] | ![]() [H+] = α . ma |
Aturan untuk basa kuat = aturan asam kuat
Aturan untuk basa lemah = aturan asam lemah
(Lestari.2009:142-143)
Sifat asam atau basa suatu larutan bergantung pada nilai relatif [H3O+] dan [OH-], bila [H3O+] > [OH-], maka larutan bersifat asam. Sedangkan [H3O+] = [OH-] bersifat netral. Dan jika [OH-] > [H3O+] maka larutan bersifat basa. Konsentrasi ion biasanya dinyatakan dalam satuan mol dari (10m3= 1 lt). dalam penulisan konsentrasi H3O+dan OH-, Scuensen mendefenisikan potensial konsentrasi ion hidrogen atau pH sebagai berikut:
pOH = -log [OH-]
karna dalam larutan encer KW pada 25oC adalah 10-14maka dapat ditulis:
[H2O] [OH-] = 10-14
-log 10 [H2O] [OH-] = -log 10 . 10-14
-log [H3O+] = log 10 . 10-14
-log [H3O+] = log 10 . [OH-] = 10-14
pH + pOH = 14 (Bird.1987:244-245)
Prinsip penetapan pH larutan secara kalorimeter sama, bedanya ialah cara membandingkan warna-warna dengan larutan standar. Untuk ini dapat dipakai alat photo elektrik kalorimeter.
Ketetapan kalorimeter tergantung dari jenis larutan dan jenis pembanding kesukaran bayak terjadi pada:
a) Pengukuran pH larutan garam dan protein pada konsentrasi tinggi karna kekuatan ion larutan sangat berpengaruh pada kesetimbangan indikator.
b) Pengukuran pH larutan-larutan berwarna harus ada cara-cara tertentu untuk mengkompesi warna larutan.
(sukardjo.2002:315)
V. Alat dan Bahan
v Alat :
ü Tabung reaksi
ü Bunsen
ü Kaki tiga
ü Sudip/pengaduk
ü Rak tabung reaksi
ü pH meter
ü electrode
ü pipet tetes
v Bahan :
ü Larutan HCl 0,01 M
ü Air suling
ü Larutan NaOH 0,01 M
ü Indikator
ü Contoh zat : Larutan cuka, sari buah jeruk, sprite, shampoo, sunlight, soda kue dan tablet aspirin.
VI. Prosedur Kerja
A. Daerah asam, pH 2 – 6
![]() |


|

![]() |


|

![]() |
|

![]() |

|
B. Daerah Netral pH = 7
![]() |


|
C. Daerah Basa, pH 6 sampai pH 12
![]() |

![]() |


![]() |

![]() |





|

D. Penunjuk pH berbagai Zat
![]() |






|
E. Penentuan pH dengan menggunakan pH meter
![]() |


![]() |


|
VII. Data Pengamatan
SkalapH dan penggunaan indikator
pH (standar) | Jenis indikator | |||||||
Metil merah | BTB | TB | PP | alizarin | Metil jingga | Metil ungu | kongored | |
2 | pink | kuning | oren | Tidak berwarna | Kuning muda | Merah | ungu | Ungu tua |
3 | Kuning muda | biru | Biru pudar | Tidak berwarna | pink | Oren | Ungu | Merah |
4 | Kuning pucat | hijau | Kuning | Tidak berwarna | Kuning | Oren | Ungu | Merah |
5 | Pink | Kuning | Kuning | Tidak berwarna | Kuning | Oren tua | Ungu | Merah kecoklatan |
6 | Pink | Hijau muda | Oren pucat | Tidak berwarna | Kuning | Oren | Ungu | Merah |
7 | Pink muda | Hijau | Kuning muda | Tidak berwarna | Kuning | Oren | Ungu | Merah |
8 | Tidak berwarna | Hijau | Kuning | Tidak berwarna | Kuning muda | Oren | Ungu | Merah |
9 | Kuning pucat | Hijau muda | Kuning | Tidak berwarna | Kuning muda | Oren | Ungu | Merah |
10 | Pink | Hijau muda | Kuning | Tidak berwarna | Kuning muda | Oren | Ungu | Merah tua |
11 | Pink | kuning | Kuning tua | Tidak berwarna | Kuning muda | Merah | Ungu | Ungu tua |
12 | Putih kekuningan | biru | Biru donker | Tidak berwarna | Pink ungu | Oren | ungu | Merah pekat |
1) Trayek pH indikator metil merah : 4,4 – 6,2
2) Trayek pH indikator BTB : 6,0 – 7,6
3) Trayek pH indikator TB : 8,0 – 7,6
4) Trayek pH indikator PP : 8,3 – 10,0
5) Trayek pH indikator kuning alizarin : 10,0 – 12,0
6) Trayek pH indikator metil jingga : 3,1 – 4,4
7) Trayek pH indikator metil ungu : 0,2 – 3,0
8) Trayek pH indikator kongored : 4,4 – 6,2
no | Contoh zat | Jenis indikator | |||||
Metil merah | BTB | TB | PP | Alizarin | Metil jingga | ||
1 | Pulpy | pink | Kuning terang | Kuning | Kuning pucat | Kuning | Oren tua |
2 | Larutan cuka | Pink terang | Kuning | Pink | Tak berwarna | Kuning terang | Merah |
3 | Sprite | Pink | Oren | Oren | Bening | Kuning terang | Merah bata |
4 | Aspirin | Hijau muda | Biru | Biru ungu | Pink | Pink muda | Kuning tua |
5 | Shampoo | Pink | Kuning cerah | Kuning | Tidak berubah | Oren keruh | Oren terang |
6 | Soda kue | Putih kekuningan | Biru kuning | Kuning pucat | Tak berwarna | Pink muda | Oren |
7 | sunlight | Pink | kuning | Tak berwarna | Tak berwarna | Oren | Oren terang |
no | Contoh Zat | Jenis indikator | Uji lakmus | pH | keterangan | |
Metil ungu | kongored | |||||
1 | Pulpy | ungu | Coklat kehitaman | Memerahkan lakmus biru | 5,97 | Asam |
2 | Larutan cuka | Ungu | Ungu kehitaman | Memerahkan lakmus biru | 4 | Asam |
3 | Sprite | Ungu terang | Hitam | Memerahkan lakmus biru | 6 | Asam |
4 | Aspirin | Ungu | merah | Memerahkan lakmus biru | 4 | Asam |
5 | Shampoo | Ungu terang | Merah tua | Membirukan lakmus merah | 8,2 | Basa |
6 | Soda kue | Ungu tua | Merah | Membirukan lakmus merah | 8 | Basa |
7 | sunlight | Ungu terang | merah | Membirukan lakmus merah | 9 | Basa |
VIII. Pembahasan
Pada percobaan ini dibuat seperangkat larutan indikator pembanding yang terdiri atas 11 larutan yang pH-nya berkisar antara 2 sampai 12. Untuk membuat larutan yang pH-nya 2 sampai 6 digunakan larutan standar HCl 0,01 Mdan untuk membuat larutan yang pH-nya 6 sampai 12 digunakan larutan standar NaOH 0,01 M.
a) Daerah Asam, pH 2 sampai 6
Untuk membuat larutan ber pH 2 sampai 6 (dalam keadaan asam) kita dapat menggunakan larutan HCl 0,01 M. larutan ini memiliki pH = 2, selanjutnya larutan ini akan digunakan untuk membuat larutan 3 sampai 6. Untuk membuat larutan pH 3 sampai 6 dari HCl 0,01 M adalah:

V1.10-2 = 10. 10-3

10-2
Jadi untuk membuat larutan pH 3, kita gunakan HCl 0,01 M sebanyak 1 ml kemudian diencerkan dengan 9 ml air suling.
[H+] = 0,001 M = 10-3 M
pH = -log [H+]
= -log 10-3
pH = 3
untuk membuat larutan ber pH 4 sampai 6 kita lakukan dengan cara yang sama menggunakan larutan dibawah pH-nya.
b) Daerah netral, pH = 7
Untuk mebuat larutan pH= 7 kita dapatkan dari air suling yang telah dididihkan.
c) Daerah basa, pH 8 sampai 12
Untuk membuat larutan ber pH 8 sampai 12 kita dapat menggunakan larutan NaOH 0,01 M. larutan ini memiliki pH = 12. Selanjutnya larutan ini akan digunakan untukmembuat larutan ber pH 11,10,9 dan 8. Untuk membuat larutan ber pH = 11 digunakan larutan NaOH 0,01 M (pH=12) dengan cara:

V1.10-2= 10. 10-3

10-2
Jadi untuk membuat larutan ber pH = 11 digunakan larutan NaOh 0,01 M sebanyak 1 ml yang diencerkan dengan 9 ml air suling.
[OH-] = 0,001 M = 10-3 M
pOH = -log [OH-]
= -log 10-3
pOH = 3
pH = 14 – pOH = 14 – 3 = 11
untuk membuat larutan ber pH 10, 9 dan 8 digunakan larutan ber pH 11 untuk larutan ber pH 10, dan begitu seterusnya. 1 ml larutan diencerkan dengan 9 ml air suling.
Setelah seluruh larutan dibuat, mulai dari pH 2 sampai 12 kita gunakan larutan tersebutuntuk pembanding. Indikator yang kita gunakan adalah metil merah, bromtimol biru, timol biru, alizarin, metil jingga, metil ungu, kongored dan lakmus.
Dari indikator tersebut diteteskan masing-masing kedalam beberapa tetes larutanindikator pembanding dan setiap masing-masing pH. Jadi setiap larutan yang ber pH (contoh pH=2) , setiap larutan dibagi 11 tabung dengan beberapa tetes larutan, setiap tabung diteteskan 1 tetesmasing-masing indikator sehingga larutan dan indikator akan bereaksi sampai terjadi perubahan warna. Perubahan warna dari setiap larutan dan indikator dapat dilihat pada table pengamatan.
Selain larutan ber pH 2 sampai 12 yang digunakan sebagai larutan indikator pembanding. Kita juga menggunakan beberapa zat untuk digunakan sebagai pembanding dalam indikator, diantaranya larutan cuka, sari buah jeruk, minuman berkarbonasi,sampo, sabun cuci, soda kue dan tablet aspirin. Berbagai zat tersebut dapat dilihat dalam table pengamatan apakah larutan tersebut bersifat asam, netral dan basa. Berikut adalah warna larutan indikator pada daerah asam, netral dan basa:
a.
Metil merah: asam tidak berwarna



b.
BTB: asam merah



c.
Metil jingga: asam merah



d.
PP: asam tidak berwarna



e.
Kertas lakmus: - lakmus biru: asam merah




Indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam larutan asam maupun basa berbeda. Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH. Contohnya adalah fenolftalein (PP) yang tidak berubah warna pada daerah asam, netral maupun basa. Perubahan warna indikator tergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator bias digunakan untuk memperkirakan keasaman atau kebasaan larutan. Indikator asam basa merupakan asam organik lemah dan basa organik lemah yang mempunyai 2 warna dalam larutan yang berbeda.
Untuk menetukan suatu larutan bersifat asam atau basaada beberapa cara yang digunakan. Pertama menggunakan indikator warna yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi misalnya lakmus,akan berwarna merah (lakmus biru) dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru (lakmus merah) dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam atau basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur ph-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
IX. Diskusi
Dalam percobaan ini, kami membuat larutan yang memiliki pH antara 2 sampai 12 berdasarkan prosedur yang ada. Kemudian dari setiap larutan yang diambil beberapa tetes dan direaksikan dengan satu tetes dari masing-masing indikator sehingga dari setiap larutan pada pH tertentu terjadi berbagai perubahan warna setelah ditambahkan masing-masing indikator dalam larutan
Warna yang dihasilkan pada reaksi larutan dan indikator berbeda-beda dan memiliki tingkat kecerahan warna yang berbeda. Pada setiap larutan ber pH apabila ditambahkan diteteskan1 tetes indikator pada setiap larutan ber pH yang berbeda, maka warna yang membedakan adalah tingkat kecerahan warna dari setiap larutan.
Salah satu indikator, contohnya fenolftalein setelah ditambahkan pada setiap larutan ber pH beda tidak mengalami perubahan warna. Dalam hal ini warna larutan tetap bening dan tidak berwarna.
Dalam penentuan pH dalam percobaan ini mungkin didapatkan beberapa kesalahan atau data yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan yang ada pada teori. Hal ini disebabkan mungkin penggunaan atau penambahan indikator yang berlebihan atau juga disebabkan karena salah menganalisis warna yang terlihat.
X. Pertanyaan Pasca Praktek
1) Mengapa larutan soda kue bersifat basa? Jelaskan!
Ø soda kue NaHCO2 atau Na2CO3adalah hasil reaksi suatu basa dengan gas CO2 yang akan menghasilkan garamkarbonat.
2) Setelah melakukan percobaan, kelompokkanlah percobaan menjadi kelompok asam, netral dan basa!
Ø Asam : pulpy, cuka, sprite dan tablet aspirin
Basa : shampoo, soda kue dan sunlight.
XI. Kesimpulan
§ larutan asam asam dan basa ditentukan dengan cara mengencerkan larutan awal. Larutan awal dapat ditentukan melalui 2 kategori. Jika larutan awal berasal dari senyawa cair, maka banyaknya senyawa yang akan diambil adalah:

Sedangkan bila larutan berasal dari senyawa padat, maka masa senyawa yang dibutuhkan adalah:
gr = mol . Mr
§ pH larutan dapat ditentukan dengan berbagai indikator, jika senyawa metil ungu,BTB, bromheksol hijau dan lain-lain tersebut bersifat asam maupun basa. Indikator asam memiliki pH < 7 dan basa pH > 7. Indikator yang bersifat asam adalah metil merah, metil jingga, metil ungu dan kongored. Sedangkan indikator yang bersifat basa adalah alizarin,timol biru dan fenolftalein. Pada indikator bromtimol biru (BTB) bersifat antara asam atau basa atau mendekati netral karena pH ny berkisar 6,0 – 7,6
§ pengukuran pH larutan dengan indikator dapat digunakan dengan menetapkan salah satu indikator yang sesuai dan membandingkan larutan tersebut dengan larutan standar yang lebih diketahui pH-nya.
§ pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan
XII. DAFTAR PUSTAKA
Bird,Toni.1985. kimia Fisika untuk Universitas.Jakarta:Gramedia
Haryanto,dkk.2013.penuntun praktikum kimia dasar.Jambi:Universitas Jambi
Sukardjo.1997.kimia fisika.Jakarta:Bineka cipta
Syukri.1999.kimia dasar jilid 2. Bandung:ITB
0 Response to "Laporan Praktikum Kimia Dasar-SKALA pH DAN PENGGUNAAN INDIKATOR"
Post a Comment