Makalah INOVASI PENDIDIKAN



INOVASI PENDIDIKAN



DI SUSUN OLEH:

NAMA                 :ROSTALINDA RUMAPEA          
NIM                     :(RSA1C115022)
                  
Dosen Mata Kuliah : Aulia Sanova, Si.M.pd





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya makalah yang berjudul “Inovasi Pendidikan”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aulia Sanova, Si.M.pd selaku dosen pengantar pendidikan yang telah membimbing penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Penulis  juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.






Jambi,  30 November 2015

Penulis








i
Daftar isi


Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1        Latar Belakang .............................................................................................. 1
I.2        Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
I.3        Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
I.4       Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1      Pengertian Inovasi Pendidikan....................................................................... 3
II.2      Tujuan Inovasi Pendidikan............................................................................. 3
II.3      Komponen Dasar Inovasi Pendidikan..…...................................................... 3
II.4      Sasaran Inovasi Pendidikan........................................................................... 4
II.5      Faktor-faktor yang memperngaruhi Inovasi Pendidikan............................... 6
II.6      Upaya Inovasi Pendidikan............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
IV.1     Kesimpulan………………………………………………………………… 11
IV.2     Kritik dan saran………………………………………………………….…. 11
Daftar Pustaka










ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin tahun semakin maju dan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, yang merupakan suatu upaya untuk menjembatani sebuah peralihan dari masa sekarang ke masa yang akan datang yakni melalaui sebuah suntikan-suntikan inovasi yang diharapkan akan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas.
Di zaman globalisasi ini  makna inovasi salah diartikan oleh kebanyakan orang baik itu kalangan masyarakat yang terendah hingga kalangan masyarakat intelektual. Sehingga apa yang terjadi, penerapan inovasi yang salah satunya dalam bidang pendidikan yang merupakan bagian sentral dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari salah digunakan. Maka perlu ditanamkan secara mendalam pemahaman tentang inovasi itu sendiri, baik dari segi tujuan diadakannya sebuah inovasi, apa kekurangan serta kelebihan inovasi itu sendiri, komponen-komponen inovasi, manfaatnya untuk masyarakat apa serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-sehari dan lain sebagainya.
Banyak Masyarakat mengetahui dan memahami sesuatu yang baru tetapi belum mau menerima apalagi menerapkannya. Hal ini terjadi karena mindset tentang inovasi masih minim, hal itu bisa kita siasati dengan mempelajari secara mendalam akan makna inovasi sesungguhnya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan inovasi tersebut.

1.2.Masalah/ Rumusan Masalah
1.         Apa Pengertian inovasi pendidikan?
2.         Apa tujuan dari inovasi pendidikan?
3.         Apa saja yang menjadi komponen dasar inovasi?
4.         Siapa sajakah yang menjadi sasaran dalam inovasi pendidikan?
5.         Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan?
6.         Apa upaya dalam inovasi Pendidikan?



1
1.3.Tujuan
1.      Untuk menjelaskan dan mengetahui apa itu inovasi pendidikan.
2.      Untuk menjelaskan dan memahami tujuan inovasi dalam menjalankan tugasnya.
3.      Untuk menjelaskan dan mengetahui komponen dasar dari inovasi.
4.    Untuk menjelaskan dan mengetahui sasaran dalam melaksanakan inovasi sehingga inovasi menjadi tepat sasaran.
5.    Untuk menjalsakan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi     dalam pendidikan.
            6.      Untuk menjelaskan dan mengetahui apa upaya dalam Inovasi pendidikan.
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang lingkup inovasi pendidikan.





















2
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.
B.  Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Selain itu, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas
Seiring dengan peningkatan mutu pendidikan, inovasi pendidikan khususnya inovasi pembelajaran dilakukan agar terciptanya program pembelajaran yang inovatif. Program pembelajaran yang inovatif didesain menjadi  sebuah kegiatan yang menarik agar suasana pembelajaran di dalam kelas tidak membosankan. Kreativitas dan inovasi juga dapat mencorakkan situasi pembelajaran yang ceria. Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
C.  Komponen Dasar Inovasi Pendidikan
1.      Inovator, yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
2.      Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.



3
3.      Adanya komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran informasi antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang lain.
4.      Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan inovasi.
D.  Sasaran Inovasi Pendidikan
1.      Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya.


4
2.      Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.
Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3.      Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih meliputi program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri
4.      Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.

5
5.      Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan
E.  Faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan
1.      Visi Terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya. Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Tujuan pendidikan diabadikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan negara. Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui, bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya.
2.      Faktor Pertambahan Penduduk.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan. Banyak masalah-masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah :
a)      Kekurangan kesempatan belajar. Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama dan utama yang perlu segera digarap.
b)      Masalah kualitas pendidikan. Dikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan, sudah barang tentu hal ini akan mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan.



6
c)      Masalah relevansi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
d)     Masalah Efisiensi Efektifitas. Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3.      Faktor Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
4.      Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan sebagainya.Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi adalah sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan.
Agar kita dapat lebih memahami tentang perlunya perubahan pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari tiga hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan disekolah, yaitu:
1)      Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar ialah kemampuan guru sebagai tenaga professional. Guru sebagai tenaga yang dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu, yaitu terjadinya perubahan
7

tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional yang
telah dirumuskan. Tetapi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar terdapat berbagai factor yang menyebabkan orang memandang bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang professional, kurang efektif, dan kurang perhatian.
Alasan mengapa seorang guru tidak berhasil dalam mengajar, yaitu:
a)      Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dengan siswa.
b)      Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang terisolasi. Pada waktu mengajar dia tidak mendapatkan balikan dari teman sejawatnya.
c)      Belum adanya criteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif.
d)     Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru menghadapi sejumlah siswa yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai kondisi fisik, mental intelektual, sifat, minat, dan latar belakang social ekonominya.
2)      Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan dengan sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa. Siswa sangat besar pengaruhnya terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan untuk mencapai perubahan tingkah laku siswa. Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidikan ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai peranan dalam menunjang kelancaran proses inovasi pendidikan, baik ia sebagai penunjang secara moral membantu dan mendorong kegiatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan sekolah, maupun sebagai penunjang pengadaan dana.
3)      Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)
Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah diatur dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah. Dalam kaitannya dengan adanya berbagai macam aturan dari pemerintah tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru untuk mengambil kebijakan dalam melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.
8
Demikian pula sejauh mana kesempatan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya guna menghadapi tantangan kemajuan zaman.
Dampak dari keterbatasan kesempatan meningkatkan kemampuan professional serta keterbatasan kewenwangan mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi guru, dapat menyebabkan  guru tidak mampu untuk mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugasnya untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman. Rasa ketidakmampuan akan menimbulkan frustasi dan bersikap apatis terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
F. Beberapa Upaya dalam Inovasi Pendidikan
1. Sistem PAMONG
      PAMONG adalah singkatan dari PEndidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru dan telah dipergunakan sejak kegiatan pencarian alternative atau pelngkap bagi pendidikan dasar pada umumnya, proyek ini berawal dari proyek kerjasama antara BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SEAMO Regional “Innotech Centre” (Innovation and Educational Technology) pada tahun 1974-1979.
      Salah satu prinsip sistem PAMONG adalah bahwa belajar dapat berlangsung diberbagai tempat, artinya sistem PAMONG berusaha untuk mengubah pandangan bahwa belajar hanya dapat terjadi di dalam gedung sekolah dan bahwa jika anak putus sekolah juga berarti putus belajar. Dengan demikian sistem  PAMONG di samping merupakan usaha serta kegiatan lain untuk meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, juga berusaha menciptakan wadah dan kesempatan bagi anak yang karena satu dan lain hal; terpaksa tidak dapat belajar di sekolah biasa
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
       Tujuan proyek KKN adalah melengkapi para mahasiswa dengan pengalaman praktis tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat pedesaan, serta penyediaan tenaga kerja terdidik. Jelas bahwa KKN akan menyediakan tenaga-tenaga akademik yang terampil, berpengalaman langsung secara praktis tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat pedesaan dan bukan sekedar berpengetahuan teori dari bangku kuliah saja.
3. Program Penerimaan Bakat
       Proyek ini bertujuan untuk membantu murid dan mahasiswa yang berbakat serta berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan dan beasiswa diberikan kepada pelajar di setiap jenis dan tingkat pendidikan.

9
4. Proyek Pendidikan Guru
             Proyek ini sebagai bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari karir guru, tidak hanya meliputi pendidikannya tetapi juga pengabdiannya terhadap masyarakat dan pendidikan profesionalisme yang didukung oleh suatu penelitian. Tujuan proyek ini ialah dimilikinya lembaga pendidikan guru untuk segala jenis dan tingkat, baik yang bersifat in-service maupun pre-service yang terkoordinsasi dalam suatu jaringan yang saling mengisi. Proyek tersebut direncanakan akan mampu mendorong secara mantap perkembangan pendidikan guru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama kurikulumnya.
5. Model Pembaharuan pada Sekolah Menengah Umum
             Kegiatan konsultasi untuk pengembangan model Sekolah Menengah Umum yang semula adalah untuk menciptakan beberapa sekolah model untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus.
6. Sistem KBK dalam Perkuliahan
             Tuntutan KBK, bagi dosen mampu memformulasikan komponen desain instruksional, penguasaan materi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran yang terintegrasi dalam upaya mengembangkan semua potensi mahasiswa. Konsekuensinya, inovasi dan kreatifitas dosen dalam mengembangkan model-model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam rangka menghasilkan peserta didik yang sanggup bersaing di era globalisasi.













10
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Inovasi dalam diri setiap manusia harus diterapkan dalam kehidupan. Terutama dalam pendidikan. Sebagai seorang siswa dan guru serta orangtua harus memliki rasa tanggung jawab dalam diri pribadi agar terciptanya Inovasi did alam kehidupan. Dizaman era globalisai ini, masyarakat harus mampu mengembangkan Inovasi-invosai yag dapat membagun kemajuan di Negara Indonesia. Terutama kemajuan dalam bidang pendidikan.
B.     SARAN
Semoga Makalah “Inovasi Pendidikan” dapat menggugah kesadaran kita sehingga kita dapat memahami arti inovasi seutuhnya dan kita dapat menerapakan secara merata dan penuh dengan tanggung jawab. Lebih-lebih bagi para guru-guru, pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya dan kita sebagai mahasiswa yang akan akan menjadi generasi penerus untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih baik lagi dan lebih kreatif lagi.












11
DAFTAR PUSTAKA
   
 Anonim.2014.TujuanInovasiPendidikan.[online]http://kabarpendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-inovasi-pendidikan.html(Diakses 25 November 2015;20.00 WIB)
        Anonim.2014.InovasipendidikandiIndonesia[online]http://blog.unila.ac.id/amiroh/2009/09/14/inovasi-pendidikan-di-indonesia.html (Diakses 25 November 2015;19.00 WIB)
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Prawiradilaga, Dewi S.2012. Wawasan Tekonologi Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Sa’ud, Udin Saefudin.2008. Inovasi Pendidikan. Bandung. Alfabeta

0 Response to "Makalah INOVASI PENDIDIKAN "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel