PRAKTIKUM KIMIA DASAR -RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR
I Hari,tanggal :
II Tujuan percobaan :
1.Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan memetakan rumus molekul senyawa tersebut.
2.Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data untuk menghitung rumus empiris.
3.Mempelajari senyawa-senyawa berhidrat.
4.Mempelajari reaksi bolak-balik hidrasi.
5.Menentukan persentase didalam suatu hidrat.
III Pertanyaan prapraktek
1.Apakah yang disebut rumus empiris dan rumus molekul?
Jawab:
>Rumus empiris adalah suatu senyawa menyatakan nisbah (jumlah) terkecil jumlah atom yang terdapat pada senyawa tersebut.
>Rumus molekul merupakan rumus untuk semua unsure dalam senyawa.
2.Jika dalam 5 gram tembaga klorida terdapat 2,35 gram tembaga dan 2,65 gram klorida.Tentukan rumus yang paling sederhana dari tembaga klorida tersebut!
Jawab:
Perbandingan mol Cu :mol Cl
2,35 gr :2,65 gr
63,5 gr/mol 35,5 gr/mol
0,037 mol :0,074 mol
Rumus empiris (RE) :CuCl2
3.Definisikan apa yang dimakud dengan hidrat?
Jawab:
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya.
4.Suatu sampel diketahui berupa hidrat yaitu zink sulfat (ZnSO4) bila 300 gram sampel dipanaskan hingga bobotnya tetap,bobot yang tersisa adalah 1,692 gram.Bagaimana rumus garam hidrat ini?
Jawab:
Massa H2O :massa sampel – massa sisa
:300 gr – 1,692 gr
:298,3 gr
Mol ZnSO4 :mol H2O
1,692 gr :298,3 gr
161 18
0,0105 :16,67
1x2 :1,5x2
2 :3
Rumus hidrat sampel 2 ZnSO4,3H2O
IV Landasan teori :
Rumus empiris menggambarkan unsure-unsur yang terdapat dalam senyawa kimia dan perbandingan jumlah atomnya,misalnya glukosa yang setiap molekulnya tersusun atas atom-atom C,H dan O dengan perbandingan 1:2:1 sehingga rumus empirisnya CH2O (Cotton,1986:180).
Rumus empiris suatu senyawa menyatakan nisbah terkecil jumlah atom yang terdapat dalam senyawa tersebut.Rumus yang sebenarnya untuk semua unsur dalam senyawa dinamakan rumus molekul.Misalnya, hydrogen peroksida mempunyai rumus nyata H2O2ini berarti rumus empirisnya HO.Asetilena ialah gas yang digunakan untuk mengelas,dan benzena adalah pelarut cair.Sifat fisis dan kimia kedua zat ini berbeda,tetapi rumus empirisnya sama,yaitu CH.Rumus molekul asetilena C2H2,sedangkan rumus molekul benzena C6H6 (Penuntun Praktikum Kimia Dasar,2013:30).
Dalam kimia,rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa adalah ekspresi sederhana jumlah relative setiap jenis atom yang dikandung.Suatu formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer,struktur,atau jumlah absolute atom.Istilah empiris merujuk pada analisis elemental,suatu teknik analitik yang digunakan untuk menentukan persentase komposisi relative perunsuran dari suatu zat kimia.Konstanta dengan formula empiris,formula kimia mengidentifikasi jumlah absolute atom unsur-unsur yang ditemukan pada setiap molekul di senyawa tersebut (http://eiffelgultom .blogspot.com/2011/05/rumus-empiris-senyawa.html).
Rumus molekul suatu senyawa dapat dihitung dengan cara mengukur molekulnya,misalnya dengan mengukur penurunan titik beku larutannya maka massa molekul glukosa dapat ditentukan yaitu 180.Rumus molekul glukosa dapat dimisalkan (CH2O)n,sehingga :
(Ar C + 2 Ar H + Ar O)n=180
(12 + 2 + 16)n =180
30n=180
n =180
Sehingga rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6.
Setelah susunan suatu senyawa ditentukan secara eksperimen,maka data itu bersama-sama dengan bobot atom yang diketahui dapat digunakan untuk menghitung angka banding tersederhana dari atom-atom dalam senyawa itu dan dengan demikian rumus empirisnya dapat ditentukan yang mana rumus ini dapat sama dengan rumus molekul atau dapat pula tidak (Sukardjo,1985:200).
Adapun langkah untuk menentukan rumus empiris suatu senyawa adalah:
1.Tentukan massa setiap unsur.
2.Bagi massa tiap unsur dengan Ar.
Rumus mol =massa (gram)
Ar
3.Menyederhanakan perbandingan.
Rumus molekul dari suatu zat merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris sedangkan untuk menentukan rumus molekul dari suatu zat ahli kimia harus menentukan secara eksperimen bobot molekul disamping rumus empirisnya (Chang,2005:160).
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri.Perhitungan stoikiometri mengharuskan penggunaan bobot atom unsure dan bobot atom molekul senyawa.Stoikiometri memungkinkan dihitungnya susunan persentase (bobot) suatu senyawa dari rumus empiris maupun rumus molekul.Persentase yang harus ditentukan dengan eksperimen sekali rumus empirisnya diketahui,maka rumus molekul dapat ditentukan dengan dari molekul senyawa itu sehingga dari rumus molekul yang telah diketahui rumus empiris dapat dihitung dengan cermat (Charles,1979:67).
Unsur yang menunjukkan daya gabung lebih dari satu,sehingga rumus empiris senyawa bergantung pada bagaimana unsure itu bergabung.Misalnya,besi dapat bereaksi dengan O2 membentuk besi (II)oksida atau besi (III) oksida,bergantung pada kondisi percobaan pembentukan senyawa (Anshory,1989:140).
V Alat dan Bahan :
Alat :
1.Timbangan listrik 8.Aquades
2.Krus dan tutupnya 9.Logam Cu
3.segitiga porselin 10.Penjepit krus
4.Kaki tiga 11.Gelas arloji
5.Bunsen 12.Kaca arloji
6.Pipet tetesa 13.Sulfat pentahidrat
7.Pita Mg
Bahan :
1.Asam nitrat
2.Larutan HNO3
3.Detergen
4.Spatula tembaga
VI Prosedur Kerja :
A.Rumus empiris senyawa
Ditimbang krus dan tutupnya |
Pita magnesium |
Gulungan magnesium |
Krus dan isinya diatas kaki tiga |
Krus beserta isinya |
Tutup krus sedikit |
Bunsen,biarkan dingin |
40 tetes air kedalam cawan krus |
Krus dalam keadaan tertutup |
B.Hidrasi air
Dicuci cawan dengan detergen dan air |
Air suling |
Ketinggian kaki tiga |
cawan |
Pemanasan dn dinginkan |
Cawan 1 menit pembakar dibawahnya |
Pemanasan,tutup cawan,biarkan dingin |
Persentase air |
Rumus hidratnya |
Hasil |
C.Reaksi bolak-balik hidrat
Dimasukkan ½ spatula tembaga |
Cawan dengan kaca arloji |
Berubah warna menjadi pucat dan akhirnya putih |
Pemanasan setelah dingin |
Air yang terkumpul pada kaca arloji kedalam cawan |
Hasil |
VII Data pengamatan :
A.Air hidrat
1.Massa cawan kosong + tutup : 99,2 gr
2.Massa cawan kosong + tutup + contoh : 101,4 gr
3.Massa cawan kosong + tutup + contoh + pemanasan 1 : 101,0 gr
4.Massa cawan kosong + tutup + contoh + pemanasan 2 : 101 gr
5.Massa contoh setelah pemanasan (bobot tetap) : 0,7 gr
6.Massa air yang hilang dari contoh : 0,3 gr
7.Persentase air yang hilang dari contoh : 30%
8.Rumus hidrat :CuSO45H2O
B.Reaksi bolak-balik hidrasi
1.Warna CuSO4.5H2O :biru muda
2.Pada pemanasan CuSO4.5H2O terdapat/tidak air pada kaca arloji :ada
3.Warna contoh setelah pemanasan adalah :putih pucat
4.Setelah pemanasan dan penambahan H2O terjadi warna :biru muda
5.Persamaan reaksi :
CuSO4.5H2O CuSO4 + 5H2O
CuSO4+ 5H2O CuSO4.5H2O
VIII Pembahasan :
a.Hidrasi air
Pada praktikum ini ,digunakan tembaga (II) sulfat yang mengikat beberapa molekul air.Tembaga (II) sulfat tersebut kemudian dipanaskan selama 5 menit dan dihitung berapa persentase air yang hilang selama pemanasan dan sebenarnya tembaga tersebut mengikat berapa molekul air juga dapat kita ketahui dengan sebelumya kita menghitung massa cawan dan penutupnya terlebih dahulu.Secara praktek persentase air ang dihitung adalah :
Persentase air yang hilang = massa air yang hilang X100%
Massa total senyawa
=0,3 gr X100%
0,9986 gr
=30 %
Dapat dilihat bahwa setelah dipanaskan selama 5 menit sebanyak 30 % air yang ada dalam senyawa tersebut hiang.Dengan begitu kita dapat menentukan rumus senyawa hidrat tersebut dengan cara :
Mol air =massa air yang hilang dari contoh
Mr air
18
=0,0166667 mol
=0,017 mol
Mol CuSO4 =massa contoh setelah pemanasan
Mr CuSO4
=0,7
159,5
=0,0043 mol
Mol CuSO4 :Mol air
0.0043 :0,017
1 :4
Jadi rumus senyawa hidrat yang digunakan pada praktikum ini adalah CuSO4.5H2O yang berarti 1 mol tembaga (II) sulfat mengikat 4 molekul air.Molekul air ini apabila senyawa hidrat dipanaskan maka molekul air akan lepas dari hidrat dan menguap keudara bebas.
Dapat dilihat bahwa didalam proedur massa CuSO4 yang ditimbang adalah sebesar 19 gram,namun dalam prakteknya massa CuSO4 yang ada tidak sampai 19 gram hanya 5,2 gram.Hal ini disebabkan timbangan yang digunakan kurang teliti dan kurang ketelitian praktikan dalam menimbang.
b.Reaksi bolak-balik
Praktikum reaksi bolak-balik dilakukan oleh ship 2.Praktikum reaksi bolak-balik ini menggunakan senyawa hidarat yang diketahui sebagai CuSO4.5H2O.Pada praktikum ini CuSO4.5H2O dipanaskan hingga berubah warna dari biru menjadi putih pucat menurut persamaan reaksi :CuSO4 .5H2O CuSO4 + 5H2O
Hal ini terjadi karena molekul air yang terikat pada CuSO4 yang menyebabkan warnanya menjadi biru terlepas dan menguap keudarasehingga warnanya menjadi putih pucat.Kemudian setelah ditetesi air CuSO4 langsung mengikat air tersebut menurut persamaan :CuSO4 + 5 H2O CuSO4 .5H2O
yang menyebabkan warnanya kembali menjadi biru.
Ketika dipanaskan senyawa hidrat berubah menjadi senyawa anhidrat karena air yang dikandungnya terlepas,hal ini sesuai dengan sifat-sifat hidrat yaitu:
1.Membentuk Kristal
2.Mengandung molekul air
3.Mengalami reaksi bolak-balik
IX Diskusi/Pertanyaan pacca praktek
*Diskusi
1.Air hidrat
Pada percobaan air hidrat senyawa menurut teori dan praktek sama-sama senyawa CuSO4.5H2O dimana hanya CuSO4 nya tidak pas 1 gram.Dan secara prakikan semua yang dilakukan sudah hampir sama dengan yang di prosedur,dengn persentase kehilangan air sebesar 30%.Hanya saja kami tidak melakukan percobaan massa cawan kosong + tutup + contoh pemanasan 3 ,massa molar senyawa anhidrat dan jumlah zat anu.
2.Reaksi bolak-balik
Pada percobaan iini senyawa hidrat berunah menjaadi senyawa anhidrat melalui pemanasan yang menyababkan molekul air lepas dan menguap diudara serta senyawa anhidrat dapat bereubah kembali menjadi hidrat melalui penambahan air.Reaksi ini dinamakan reaksi bolak-balik menurut persamaan :
CuSO4. 5H2O CuSO4+ 5H2O
CuSO4 + 5H2O CuSO4. 5H2O
*Pertanyaan pasca praktek
1.Kenapa dipilih cawan prselin yang masih baik (utuh) untuk percobaan menentukan rumus hidrat (percobaan A)?
Jawab:
Karena cawan porselin digunakan untuk memanaskan zat maka bila cawan porselen yang digunakan dalam keadaan kurang baik maka akan mempengaruhi percobaan misalnya dari segi waktu.
2.Apa yang dimaksud dengan bobot tetap?
Jawab:
Bobot tetap adalah bobot yang didapat setelah beberapa kali pemanasan hingga tidak ada.
3.Apa tujuan menutup mulut tabung reaksi pada percobaan B?
Jawab:
Mulut tabung ditutup dengan tujuan tidak ada air dari senyawa hidrat tersebut keluar dan membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah hidrat yang mengandung air.
4.Mengapa warna CuSO4yang biru berubah menjadi putih pada pemanasan?
Jawab:
Warna biru pada CuSO4sebenarnya adalah air yang diikat pada saat dipanaskan air yang diikat itu lepas dan menguap sehingga warna CuSO4 yang tadinya biru karena air berubah menjadi putih.
5.Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi coklat atau hitam.Jelaskan maksud dan tujuan kalimat tersebut!
Jawab:
Pemanasan harus dihentikan segera bila warna berubah menjadi hitam karena tidak ada lagi air yang tersedia dan dapat membakar zat dan tidak ada lagi bobot tetap.
6.Suatu senyawa hidrat mempunyai massa 1,632 gram sebelum dipanaskan dan 1,008 gram setelah dipanaskan ,Hitung persentase air secara eksperimen pada hidrat!
Jawab:
Dik :
Massa sebelum pemanasan
Massa sesudah pemanasan
Dit :
% air yang hilang ?
Massa air yang hilang =
% air yang hilang =massa air yang hilang X100%
Massa sebelum pemanasan
=0,3 X100%
101,4
=0,29%
7.Tuliskan reaksi setimbang dari persamaan CuSO4 ,5H2O!
Jawab:
CuSO4.5H2O CuSO4 + 5H2O
CuSO4+ 5H2O CuSO4. 5H2O
X Kesimpulan :
1.Rumus empiris menunjukkan unsure-unsur yang ada dan perbandingan bilangan bulat paling sederhana dari atom-atomnya tetapi tidak kecil harus menunjukkan jumlah atom sebenarnya dalam suatu molekul.
2.Rumus molekul menunjukkan jumlah atom-atom dari setiap unsure dalam unit terkecil dari suatu senyawa.
3.Sifat-sifat senyawa hidrat yaitu :membentuk kristal,mengandung molekul air,mengalami reaksi bolak-balik.
4.Pada reaksi bolak-balik hidrasi senyawa hidrat akan berubah menjadi senyawa anhidrat melalui pemanasan dan senyawa anhidrat akan berubah menjadi senyawa hidrat melalui penambahan air.
5.Menentukan persentase air yang hilang dengan rumus :
% air yang hilang =massa air yang hilang X100%
Massa sebelum pemanasan
XI Daftar pustaka :
Ahmad,Anshory.1999.Kimia Dasar I.Bandung:Erlangga
Charles W,Keenan.1979.Kimia Universitas,Jakarta:PT Gramedia
Day,Cotton.2002.Kimia Untuk Pemula ,Jakarta:Erlangga
Raymond,Chang.2003.Kimia Dasar,Jakarta:Angkasa
Sukardjo,S.1997.Kimia,Bandung:PT Gelora Aksara Pratama
Penuntun Praktikum Kimia Dasar,2013:Universitas Jambi
0 Response to "PRAKTIKUM KIMIA DASAR -RUMUS EMPIRIS SENYAWA DAN HIDRASI AIR"
Post a Comment