Makalah Hakikat Pendidikan



Makalah Hakikat Pendidikan

Disusun Oleh :
 Chrisyanto Namora


PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
 2015/2016

 


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Telah kita ketahui pendidikan itu sangat penting bagi kita semua. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup kehidupan manusia yang berfikir,bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam hidup. Dalam pendidikan kita mengenal berbagai macam teori tentang kehidupan dan segala aspek-aspek pendidikan. Manusia diberikan akal pikiran yang tidak dimiliki makhluk lain, bahwa untuk mengelola akal pikirannya diperlukan pendidikan. Hakikat pendidikan diartikan sebagai kupasan secara konseptual terhadap kenyataan-kenyataan kehidupan manusia baik disadari maupun tidak disadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai dari keberadaan manusia pada zaman primitif sampai zaman modern ( masa kini ), bahkan selama masih ada kehidupan manusia didunia, pendidikan akan tetap berlangsung. Kesadaran akan konsep tersebut diatas menunjukan bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan. Artinya sebagai pertanda bahwa manusia sebagai makhluk budaya yang salah satu tugas kebudayaan itu tampak pada proses pendidikan ( Syaifullah, 1981 ).
            Maka pembahasan tentang hakikat pendidikan merupakan tinjauan yang menyeluruh dari segi kehidupan manusia yang menampakan konsep-konsep pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas,cenderung terlupakan makna dasar dan Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,merefleksikannya di tengah-tengah tindakan aksi sebagai buah. Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna hakikat pendidikan,dan bentuk pendidikan sepanjang hayat.



B.   Fungsi dan Tujuan
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan fungsi dan tujuan dari Hakikat Pendidikan, yaitu:
1.    Mengidentifikasi komponen-komponen pendidikan
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses pendidik, komponen-komponen itu yakni:
a.    Tujuan pendidikan
b.    Peserta didik
c.    Pendidik
d.    Interaksi edukatif pendidik dan anak didik
e.    Isi pendidikan
f.     Lingkungan pendidikan

2.    Menjelaskan fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifest) seperti berikut:
·         Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
·         Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan dan bagi kepentingan masyarakat.
·         Melestarikan budaya.
·         Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi
Adapun fungsi pendidikan lainnya antara lain:
·         Alat untuk mengadakan reformasi masyarat
·         Menghilangkan segala sumber penderitaan masyarakat yang berupa:
a.    Raja yang kurang memperhatikan rakyatnya
b.    Orang makin menjauhkan diri dari agama
c.    Makin suburnya verbalisme.
Pendidikan pada akhirnya harus ditujukan pada upaya mewujudkan sebuah masyarakat yang ditandai adanya keluhuran budi dalam diri individu, dan keadilan dalam negara, atau sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap invidunya.
3.    Mendeskripsikan tujuan pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah ilmu, mendasarkan prinsip-prinsipnya pada etika dan psikologi. Etika memberinya konsep-konsep tetntang moralitas yang menjadi dasar tujuan pendidikan. Psikologi memberinya konsep-konsep tentang karakteristik kehidupan kejiwaan yang menjadi dasar metode pendidikan.
Tujuan pendidikan :
a.    Tujuan akhir pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral, yaitu invidu yang memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemauan baik, kebenaran dan kesamaan.
b.    Individu yang berkarakter atau bermoral hanya dapat terwujud dengan cara mengembangkan individu untuk memiliki minat yang luas bercabang-cabang ( many sidedness of interest ) sebagai suatu hasil dari pengetahuan yang luas.
c.    Minat, adalah sesuatu kecendrungan batin yang menyebabkan bertahannya objek pemikiran dalam kesadaran, atau kembalinya objek pemikiran dalam kesadaran. Minta yang dimiliki seseorang menyebabkan orang itu dapat memerintahkan dirinya untuk bertindak. Berarti dengan kata lain minat sangat berpengaruh dalam suatu tujuan pendidikan.

C.   Rumusan Masalah

1.    Mendeskripsikan hakikat pendidikan.
2.    Mendeskripsikan pengertian ilmu pendidikan.
3.    Menjelaskan perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan.
4.    Menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.



D.   Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk menjelaskan hakikat pendidikan.
2.    Untuk menjelaskan ilmu pendidikan.
3.    Untuk menjelaskan perbedaan antar pendidikan da ilmu pendidikan.
4.    Untuk menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.

E.   Manfaat
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Hakikat Pendidikan beserta komponen-komponennya sehingga pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang pendidikan.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidikan dengan subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan menggunakan bermacam-macam tindakan yang disebut alat pendidikan. Istilah pendidikan adalah berasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais” berarti anak dan “again” berarti bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam Bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari Bahasa yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Menurut para ahli, pendidikan didefinisikan sebagai berikut:
a.    Langeveld, adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda, yang pendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dapat dikenal dari bukunya yaitu Sistematis. Menurut ahli pendidikan ini adalah: “bimbingan atau pertolongan yang diberikan orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.
b.    Jhon Dewey, seorang ahli filsafat pendidkan dari Amerika. Mengartikan pendidkan sabagai berikut: “proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.
c.    Ki Hajar Dewantara, Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan,batin,karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak), dalam siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.
d.    GBHN ( Tap MPR No.II/MPR/1988 ), menyatakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat,dan pemerintah”.
e.    Undang-undang Sistem pendidikan Nasional ( UUSPN ) No. 20 tahun 2003 Bab I, pasal 1, menggariskan pengertian: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
 Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia. Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni, sebagai berikut:
1.    Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan tenaga didik atau guru.
2.    Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.    Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4.    Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5.    Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembentukan manusia seutuhnya.
 Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan. Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting baik bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan invidu saling berkaitan.
B.   Pengertian Ilmu Pendidikan
 Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: Proses, cara, pembuatan mendidik.
Ilmu pendidikan adalah dua kata yang dipadukan, yakni Ilmu dan pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka disebutkan, bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang ( pengetahuan) itu. Sedangkan Endang Saifuddin Anshari, mengemukakan bahwa Ilmu berasal dari kata bahasa Arab “Alima” yang memiliki pengetian “Tahu” dan dalam bahasa Inggris dan Prancis disebut dengan “Science”, dalam bahasa Jerman “Wissenscaft” dan dalam bahasa Belanda “Wetenschap”.Yang kesemuanya memuliki arti “tahu”.
“Science” berasal dari “scio,scire ( bahasa Latin ) yang berati “tahu”. Jadi, baik “ilmu” maupun “science” secara etimologis berarti “pengetahuan”. Namun, secara terminologis “ilmu” dan “science” itu semacam pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas. Jadi, ilmu adalah semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, dan syarat tertentu, yaitu sistematik, raisonal, empiris, umum, dan kumulatif. Sedangkan pendidikan telah dikemukakan didalam pembahasan dalam uraian “Hakikat Pendidikan” diatas. Pendidikan itu adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya, dan sebagai usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna. Atau juga bisa diartikan suatu usaha yang dilakukan orang dewasa dalam situasi pergaulan dengan anak-anak melalui proses perubahan yang dialami anak-anak dalam bentuk pembelajaran atau pelatihan dan perubahan itu meliputi pemikiran ( kognitif ), perasaan ( afektif ) dan keterampilan ( psikomotorik ). Jadi, Ilmu Pendidikan dapat diartikan suatu kumpulan pengetahuan atau konsep yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.
C.   Perbedaan Antar Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan
Ilmu Pendidikan
Pengetahuan
Sistem pendidikan
Keterampilan
Tujuan pendidikan
Penelitian
Materi pendidikan
            Jadi perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada teori yang lebih menitik beratkan pada ilmu pendidikan.
D.   Penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis
Pendidikan merupakan suatu pemikiran yang praktis dan membutuhkan teori dalam menciptakan sistem pendidikan yang ideal.  Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan. Apalagi jika ada beberapa pertanyaan radikal tentang pendidikan yang berhubungan dengan ilmu sosial dan alam. Landasan filsafat pendidikan memberi perspektif filosofis yang seyogyanya merupakan “kacamata” yang dikenakan dalam memandang, menyikapi, serta melaksanakan tugas.








BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu: lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnya pendidikan erat hubungannta dengan ilmu karena objek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pada dasarnya, pendidikan dan ilmu pendidikan saling berkaitan erat namun yang mebedakan hanya komponen yang ada didalamnya.
B.   Saran
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman tentang arti dari hakikat pendidikan. Karena tenaga ahli dalam pendidikan masih kurang dan keinginan untuk memperoleh pendidikan masih minim. Pemerintah diharapakan memeratakan pendidikan di negeri ini, karena tanpa adanya pendidikan tidak akan menghasilkan masyarakat yang beradap dan berkarakter. Terlebih lagi pada saat ini sistem pendidikan di Indonesia belum siap untuk menghasilkan kurikulum yang tetap dan bisa digunakan secara terus menerus. Bisa di ambil contoh seperti kurukulum 2013 yang kebijakannya sering kali membuat pro dan kontra di masyarakat.








DAFTAR PUSTAKA

Mudyaharjo, Redja, Pengantar Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1998
Tirtarahardja, Umar, Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005

0 Response to "Makalah Hakikat Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel