PSIKOLOGI MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK DALAM BELAJAR

PSIKOLOGI
MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK DALAM  BELAJAR


Dosen Pembimbing : Drs.Fuldiaratman. M.pd

Disusun Oleh :
SONI AFRIANSYAH
(RSA1C115003)
HARSONO
(RSA1C115019)
PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
 2015/2016



Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan anugrahnya kami dapat menyelesaikan makalah meningkatkan motivasi anak dalam belajar yang diharapkan dapat menambah pengetahuan teman-teman.Makalah ini kami buat untuk menginformasikan bahwa memotivasi anak sebaiknya dilakukan sejak dini. Dengan banyak membaca dari refrensi dari buku-buku lain .Makalah meningkatkan motivasi anak dalam belajar ,berisi trik-trik dan upaya yang harus dilakukan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti Bapak.Drs. Fuldiaratman.M,Pd. Sebagai pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan. Setiap manusia pasti punya salah, begitu juga dalam makalah ini. Maka kritik dan saran sangat kami perlukan sebagai perbaikan dalam pembuatan makalah kedepannya.
Selamat membaca dan semoga sukses
           


Jambi, September 2015



Penulis





DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1    Latar Belakang........................................................................1
1.2    Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3    Tujuan Penulisan................................................................. . .2
1.4     Manfaat Penulisan.............................................................. .. 3
Bab 2 Pembahasan
          2.1 faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi...........................5
            2.2 Starategi menumbuhkan motivasi dalam belajar anak...........6
            2.3 Kaidah motivasi anak.............................................................8
            2.4 Perbedaan motivasi belajar................................................... 10
                   2.4.1 Faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar
seseorang dengan yang lain............... ........................10
                   2.4.2 Stimus belajar..............................................................11
                               2.5 Tips-tips meningkatkan motivasi belajar.......................... ... 11

Bab 3 Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan............................................................................13
3.2 Saran......................................................................................14


Daftar Pustaka...................................................................... 15





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap negara pasti memiliki cita cita yang tinggi. Cita-cita itu berupa kemakmuran ,keadilan,kesejahteraan dan lain-lain. Cita-cita atau impian suatu negara dapat terealisasi jika seluruh masyarakat bersatu padu. Selain itu dibutuhkan juga Sumber daya  manusia agar dapat merealisasikan impian yang ada maupun yang akan datang, serta mampu menciptakan kondisi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Sumber daya manusia itu dapat ditingkatkan melalui pendidikan kepada masyarakat.
Pendidikan merupakan proses pengajaran dan pemberian pengajaran. Suatu negara dikatakan maju apabila telah menciptakan pendidikan yang maksimal dan mendongkrak Sumber Daya Manusia(SDM). Pendidikan dibedakan menjadi tiga yaitu, pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan informal di dapat melaui keluarga dan lingkungan sekitar. Pendidikan nonformal melalui suatu lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dan dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan formal melalui sekolah yang sistematis teratur dan bertingkat. Pendidikan yang sering dilakukan dan umum dikenal oleh masyarakat indonesia yaitu pendidikan formal.
Pendidikan formal tidak akan lepas peran dari masyarakat, lembaga pendidikan formal,sekolah,guru maupun peserta didik. Peran masyarakat yaitu memantau perkembangan pendidikan anak dan juga sebagai fungsi pengawasan dalam dunia pendidikan. Peran sekolah yaitu, menjadi sarana dan prasarana dalam kegiatan belajar mengajar. Peran lembaga antara lain menjadi fungsi pengendali kegiatan pendidikan. Peran guru memberikan pengajaran dengan maksimal kepada peserta didik . Sedangkan peserta didik belajar dengan optimal baik yang disampaikan guru maupun dari lingkungan sekitar.
Umunya pendidikan formal dilakukan di gedung atau yang di sebut sekolahan , dan biasanya guru dan murid melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas. Akan tetapi ada juga yang belajar di luar kelas salah satunya mengunjungi kebun binatang dan lain-lainya.
Dalam proses belajar mengajar, maka banyak sekali kendala yang di alami guru maupun muridnya, antara lain murid tidak menghargai gurunya, murid mengantuk dan mengobrol dengan kawannya , murid tidak mengerjakan tugas, murid tidak semangat belajar dan lain-lain.
Dari pemaparan tersebut diatas, maka kami tertarik untuk membuat sebuah makalah yang berjudul Meningkatkan Motivasi Anak dalam Belajar .

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam Makalah ini sebagai berikut:3
1.     Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak ?
2.     Bagaimana menumbuhkan motivasi dalam  belajar anak ?
3.     Bagaimana kaidah komunikasi untuk meningkatkan motivasi anak?
4.     Apa faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang anak  dengan anak lainnya ?
5.     Apa tips-tips meningkatkan motivasi belajar anak ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagi berikut:
1.     Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi anak dalam belajar.
2.     Untuk mengetahui cara membangkitkan motivasi anak.
3.     Untuk mengetahui tips-tips dalam meningkatkan motivasi belajar .
4.     Untuk mengetahui cara menumbuhkan motivasi anak dalam belajar.
5.     Untuk mengetahui kaidah komunikasi untuk meningkatkan motivasi anak.
6.     Untuk mengetahui faktor yang dapat membedakan motivasi anak yang satu dengan yang lain.




1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
·        Menambah khasanah ilmu pengetahuan
·        Sebagai bahan referensi dalam menulis karya yang lain
·        Sebagai kajian pustaka



                                    
















BAB II
 PEMBAHASAN
Motivasi Anak dalam Belajar
Motivasi banyak yang mendengarkannya tapi sebenarnya tidak sedikit yang banyak  tahu secara mendalam arti dari kata-kata ini berikut kata motivasi dari beberapa ahli Psikologi :
Menurut Syamsu, Motivasi berasal dari kata modif yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.[1]
Menurut Winkel, Motivasi adalah motif yang menjadi aktif saat melakukan percobaan.Motif ini sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan.[2]
Menurut Ratna Yudhawati dan Dani Haryanto motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persentesi dan antusiasnimenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrenstrik) maupun dari luar ndividu (motivasi ekstrinstrik).[3]
 Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Motivasi adalah keadaan dalam maupun luar diri seseorang  yang dapat melaksanakan suatu kegiatan dan menimbulkan persentasi dan antusianismenya.
Sesuai dengan uraian pengertian motivasi bahwa tidak perlu dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar.dalam kenyataan, motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa.Ada sebagaian siswa mempunyai motivasi energi,guru bertugas untuk meningkatkan motivasinya. Jika guru dapat membangun  motivasi siswa dalam pelajaran yang diajarkan siswa akan meminati pelajaran tersebut.



2.1    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
         
           Dalam proses belajar, motivasi dapat tumbuh, hilang atau berubah dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,yaitu sebagai berikut:
A.   Cita-cita atau Aspirasi
                   Cita-cita di sebut juga aspirasi,adalah target yang ingin dicapai. Penentu target ini tidak sama bagi semua siswa.Cita-cita atau aspirasi adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang (Winkel [1989:96] dalam Darsono.
B.   Kemampuan belajar
                Dalam kemampuan belajar,taraf perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Jadi,siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar.
C.   Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan Dengan kondisi fisik dan kondisi psikologi. Biasanya kondisi fisik lebih cepat terlihat karna lebih jelas menunjukan gejalanya dari dapa kondisi psikologi. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi, bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa.

D.   Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan adalah keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

E.   Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur-unsur dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah,dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi yang sifatnya kondisional.

F. Upaya Guru Membelajarkan siswa
             Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar.

2.2 Strategi menumbuhkan motivasi dalam  belajar anak
Dalam belajar motivasi adalah salah satu tolak ukur yang menentukan keberhasilan peserta didik, anak yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas dalam belajar, tentu akan berdampak pada tujuan pembelajaran, Apabila tujuan tidak tercapai maka anak bisa di katakan gagal dalam pembelajaran. Menurut Sadirman,AM.,(2013) Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik,kalau siswa tekun mengerjakan tugas,ulet,mandiri.selain itu, siswa juga peka dan reponsif terhadap masalah umum dan memikirkan pemecahannya. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil. Apabila mengalami kegagalan,mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan yang akan ditunjukan dalam prestasi. Dari kutipan panjang sadirman darpat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya siswa yang sudah termotivasi secara ektrinstik maupun intrinstik akan memiliki minat ketekunan yang luar biasa.
Strategi menumbuhkan motivasi juga dapat dirancang oleh guru agar proses belajar mengajar berjalan dengan semestinya bahkan bisa lebih baik,  Sardirman(2013), ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah.




A.   Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari hasil kegiatan belajar bagi anak, simbol angka merupakan motivasi yang kuat, sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapor.
B.   Hadiah
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Akan tetapi, hadiah untuk suatu pekerjaan tidak akan menarik perhatian siswa yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

C. Saingan atau Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa dalam pembelajaran. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

D. Ego-Invloment
    Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan. Bekerja keras dengan mempertarukan harga diri merupakan salah satu motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dan menjaga harga dirinya.

E. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar, begitu tahu kalau ulangan akan diadakan sebentar lagi ini juga merupakan suatu motivasi yang cukup besar.
F.Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, siswa akan semakin giat belajar.Semakin mengetahui grafik hasil belajar yang meningkatkan siswa termotivasi untuk terus belajar, dengan harapnnya hasilnya terus meningkat.
       G. Pujian
Pujian  merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pujian yang tepat akan mempertinggih gairah belajar sekaligus membangkitkan harga diri

H. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau di berikan secara diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi motivasi.
I. Hasrat untuk Belajar
           Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan atau ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik merupakan motivasi belajar hingga hasilnya akan baik.
J. Minat
Motivasi sangat erat hubunganya dengan minat. Motivasi muncul karna ada kebutuhan. Proses balajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat
K. Tujuan diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan, timbul gairah untuk terus belajar.

2.3 Kaidah Motivasi Anak
Komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu faktor untuk boleh mewujudkan keluarga yang ceria, bahagia, dan harmoni. Dengan mewujudkan komunikasi yang berkesan, anak-anak akan dapat dimotivasi dari masa ke masa agar mereka menjadi insan yang bersemangat, progresif, prokatif, dan berfikiran positif. Untuk komunikasi yang berkesan agar tujuan untuk mewujudkan insan yang berguna dan beraklak tercapai. Kaidah komunikasi untuk meningkatkan motivasi di kalangan anak-anak adalah sebagai berikut.
A.   Penerangan yang Jelas
Penyelidikan menunjukan kebanyakan anak dan remaja tidak pekerjaan rumah dan tugas karena mereka tidak tahu apa yang patut mereka lakukan. Orangtua sepatutnya perlu menjelaskannya.




B.   Ganjaran
Anak yang tidak mempunyai motivasi kuat dapat diberi berbagai bentuk ganjaran. Bentuk ganjaran ini seperti hadiah, pujian, pembebasan tugas harian, dan sebagainya. Ganjaran tidak hanya diberikan terhadapap pencapaian yang diperoleh, tetapi juga terhadap usaha yang diberikan. Berikan insentif agar anak berusaha untuk menguasai pengetahuan dan tujuannya bukan sekedar bersaing antara satu sama lain.

C.   Tetap dan Mantapkan Tujuan
Setiap anak mesti memiliki tujuan untuk pendidikan dan masa depan. Ikuti perkembangannya anak dan pastikan setiap anak mampu merealisasikan tujuannya

D.   Berikan Perhatian
Anak akan memberikan tindakanyang positif terhadap orang tua yang memerhatikan diri dan masalah mereka. Memahami lebih baik dari pada menghukum. Ada saatnya orangtua bercerita tentang kisah lampau, memberitahu kesalahan mereka. Ini penting untuk mewujudkan hubungan emosi ,saling mempercayai, dan saling bertanggung jawab. Jika mereka melakukan kesalahan, jelaskan bahwa mereka harus belajar dari kesalahan.

E.   Penuhi Keperluan
Orangtua mesti menyadari bahwa setiap anak memrlukan daya hidup, kasih sayang, kemampuan memilih, dan kebebasan. Misalanya, memberika peluang kepada anak untuk menyelsaikan masalah-masalah kecil dikalangan kakak-beradik atau memberi peluang mereka berpendapat daalam aspek pandangan seperti hiasan dalaman atau sebagainya.
G. Emosi dan Watak
Kekuatan memori berkaitan dengan tahap emosi yang membentuk pengalaman seseorang. Anak akan lebih mudah mengingat atau memahami sesuatu yang disertai dengan pendekatan emosi. Anak akan lebih bersedia untuk belajar apabila ada unsur emosi dan watak karna mereka tidak akan bosan.



H. Terapkan Aspek Kemahiran
Ajarkan mereka beberapa aspek kemahiran komunikasi dan sosial. Contohnya memberi peluang untuk mereka.terapkan pada mereka teknik pembelajaran yang berkesan,kaidah membaca,kaidah mengambil nota, dan sebagainya.tanamkan dalam pikiran”BOLEH” dalam setiap yang dilakukan.
I. Amalakan Prinsip MAT-Mesra, Adil, dan Tegas
Berkomunikasi dengan mesra dan memberi layanan dan adil dan seksama tanpa berpilih kasih dan dalam masa yang sama tegas dan berprisip dalam mendsplinkan anak.

2.4    Perbedaan Motivasi Belajar
Motivasi belajar setiap orang berbeda,tergantung pada apa yang diinginkannya. Misalnya seorang anak mengejar rangking pertama karna di iming-imingkan oleh orang tuanya akan dibelikan sepeda baru. Contoh lainya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar tinggi agar lulus dengan predikat cumlaude. Setelah itu dia mendapatkan pekerjaan yang hebat tujuan membahagiakan orangtuanya.

2.4.1    Faktor-fator yang Membedakan Motivasi Belajar Seseorang dengan yang lainnya.
Beberapa faktor berikut ini memberikan penjelasan terjadinya perbedaan motivasi belajar pada setiap orang, di antaranya :
1. Perbedaan fisiologi (physiologi needs), seperti rasa lapar,haus,dan hasrat seksual.
2. Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental,fisik,maupun intelektual.
3. Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang di terimanya.
4. Perbedaan harga diri (self esteem needs) contohnya barang mewah dan jabatan
5. Perbedaan aktualisasi diri (self actualization),tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan.

2.4.2       Stimulus Motivasi Belajar
Ada dua faktor yang membuat seseorang termotivasi untuk belajar, yaitu :
1.     Internal : Motivasi ini muncul dari kesadaran diri sendiri,untuk mengembangkan dirinya dan bekal menjalani kehidupan
2.     Ekternal : Rangsangan dari orang sekitar yang dapat mempegaruhi psikologi.

2.5 Tips-tips Meningkatkan Motivasi Belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila seorang siswa tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karna itu, dibutuhkan pengondisian tertentu , agar mereka termotivasi.

A.   Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang orang yang belajar,beprestasi akan menular kepada diri seseorang,dan jangan heran apabila ada orang yang tadinya malas menjadi rajin.

B.   Belajar
Pengertian belajar dipahami luas baik secara formal maupun non formal,siswa belajar tentang ketrampilan  siswa belajar seperti merakit,membuat fil,belajar berwirausaha,dan lain lain.

C.   Bergaul dengan Orang-orang yang Optimis & Selalu berfikiran Positif.
Di dunia ini ada orang yang terlihat optimis meskipun masalah menderannya. Kekuatan serta ketabahan dapat kita jadikan contoh ataupun motivasi. Bergaul dengan mereka akan membangkitkan gairah, dan rasa optimis.

 D.Memperjelas tujuan yang ingin di capai
 Dengan tujuan dapat mebuat siswa memahami arah tujuan yang akan dicapai.pemahaman dan tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar dan mingkatkan motivasi belajar mereka.

E. Peran guru sebagai motivator dalam KTSP                                        Diantara semua peranan diatas yang paling kuat ialah peranan guru dalam memotivasi serta cara guru membentuk materi pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak,Peranan guru merupakah peranan yang akan di contoh oleh anak.





















BAB III
 KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
          Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran.Apabila orang di sekitarnya memilik berbagai cara untuk memotivasi anak tersebut maka mungkin, bahwa anak tersebut akan memilik hasrat dan dorongan belajar yang lebih baik. Dengan adanya kita memberi motivasi yang baik  maka anak tersebut akan menyadari dan akan belajar agar tujuan yang diinginkan dapat di wujudkan. Seorang guru hanya sebagai motivator dan inspirator artinya sebagai motivasi dan insprasi guru di harapkan dapat menceritakan jalan kesuksesan dirinya hingga anak yang mendengarkan akan terpacu hasratnya untuk mencontoh gurunya, guru merupakan inspirasi bagi mereka, jadi jangan heran apabila ada bebarapa anak yang ditanya mau apa jadi besarnya mereka biasanya akan mengatakan saya ingin menjadi guru. Dan juga guru diharapkan dapat membuka potensi anak didiknya lewat motivasi-motivasi yang dia berikan
          Cara meningkatkan motivasi dalam belajar anak yaitu, dengan memberi angka,hadiah,saingan atau kompetisi,ego-invloment,memberi ulangan,mengetahui hasil,pujian,hukuman,hasrat untuk belajar,minat, dan tujuan diakui. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu, cita-cita atau aspirasi,kemampuan belajar,kondisi siswa,kondisi lingkungan,unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa. Cara kaidah motivasi anak yaitu, penerangan yang jelas, ganjaran, tetap dan mantapkan tujuan, berikan perhatian,penuhi keperluan,emosi dan watak,terapkan aspek kemahiran, dan amalkan prinsip MAT(Mesra,Adil dan Tegas). Faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar pada setiap orang diantaranya,perbedaan fisiologi,perbedaan rasa aman,perbedaan kasih sayang,perbedaan harga diri dan perbedaan aktualitas diri. Ada dua faktor yang membuat seseorang termotivasi untuk belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Serta tips-tips meningkatkan motivasi belajar antara lain, bergaul dengan orang yang senang belajar,belajar,bergaul dengan orang –orang yang optimis & selalu berpikiran positif,memperjelas tujuan yang ingin dicapai,dan peran guru sebagai motivator dalam KTSP.  

3.2 Saran
Kepada masyarakat: Supaya lebih memperhatikan ,mengawasi dan memotivasi anak
Kepada penulis lainnya: supaya memiliki referensi yang banyak dalam membuat karya yang lain agar memilki data-data yang lebih akurat.



















DAFTAR PUSTAKA
Hadis,Abdul.2008.Psikologi dalam Pendidikan.Bandung:Alfabeta CV.
Saefullah.2012.Psikologi Perkembangan dan Pendidikan.Bandung:CV Pustaka Setia
Haryanto, Dany & Yudhawati, Ratna.2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan.jakarta:prestasi pustaka
Darmansyah.2012.Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.jakarta:bumi aksara
Halaman Web



[1] Syamsu Yusuf L.N.,Psikologi Perkembangan anak dan remaja,(Bandung:Rosda karya Remaja,2003,hlm 36.
[2]Ahmadi, Abu dan supriyono,Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta,1991),hlm 61
[3] Ratna Yudhawati&Dany haryanto,Teori-Teori Psikolog pendidikan,(Jakarta:Prestasi pustaka,2011),hlm 79.

0 Response to "PSIKOLOGI MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK DALAM BELAJAR "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel