Makalah Belajar Dan Pembelajaran-Teori Perkembangan Jean Piaget



Teori Perkembangan Jean Piaget





DI SUSUN OLEH:
NAMA       :ROSTALINDA RUMAPEA
         NIM             :RSA1C115022
         Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Dosen Mata Kuliah : Drs. Fuldiaratman M,pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya makalah yang berjudul “Teori Perkembangan Jean Piaget”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Fuldiaratman M.pd selaku dosen Belajar dan pembelajaran yang telah membimbing penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Penulis  juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.






Jambi,  10 Febuari 2016

Penulis








i
Daftar isi


Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1        Latar Belakang ..............................................................................................            1
I.2        Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
I.4       Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1      Pengertian Inovasi Pendidikan.......................................................................            2
II.2      Tahap – tahap Perkembangan Kognitif Piaget ...............................................2
II.3      Prinsip-prinsip Umum Piaget.....….................................................................3
II.4      Faktor-faktor Perkembangana Kognitif Piaget...............................................4
II.5      Penerapan Prinsip Perkembangan Kognitif Piaget.........................................4
II.6      Kekuatan dan Kelemahan Teori Perkembangan Piaget..................................5
BAB III PENUTUP
IV.1     Kesimpulan………………………………………………………………… 6
IV.2     Kritik dan saran………………………………………………………….….            6
Daftar Pustaka










ii


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
“Pengetahuan itu bukanlah salinan dari obyek dan juga bukan berbentuk kesadaran apriori yang sudah ditetapkan di dalam diri subyek, ia bentukan perseptual, oleh pertukaran antara organisme dan lingkungan dari sudut tinjauan biologi dan antara fikiran dan obyeknya menurut tinjauan kognitif.”
            Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan,  pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak – kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal. Perkembangan cara berfikir yang berlainan dari masa bayi sampai usia dewasa meliputi tindakan dari bayi, pra operasi, operasi kongkrit dan opersai formal.
            Piaget juga memberikan proses pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, ia menguraikan pengalaman fisik atau pengetahuan eksogen, yang merupakan abstraksi dari ciri – ciri dari obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan endogen disusun melalui reorganisasi proses pemikiran anak didik.  Sumbangan bagi praktek pendidikan untuk karya – karya Piaget mengenali pengetahuan yang disosialisasikan dari sudut pandangan anak. Implementasi kurikulum menjadi pelik oleh kenyataan bahwa teorinya tidak memasukan hubungan antara berfikir logis dan pelajaran – pelajaran pokok seperti membaca dan menulis.
I.2  Tujuan Penulisan
     1. Untuk mengetahui dan menjelaskan teori perkembangan Jean Piaget
     2. Untuk mengetahui dan menjelaskan tahap-tahap perkembangan kognitif Jean Piaget
     3. Untuk mengetahui dan menjelaskan Prinsip-prinsip Jean Piaget
     4. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor perkembangan kognitif Jean Piaget
     5. Untuk mengetahui dan menjelaskan penerapan prinsip perkembangan kognitif Piaget
     6. Untuk mengetahui menjelaskan kekuatan dan kelemahan perkembangan kognitif  Piaget
I.3 Manfaat penulisan
Manfaat penulisan untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang lingkup Teori Perkembangan Jean Piaget

1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Teori Perkembangan Jean Piaget
Jean Piaget  adalah seorang psikologi swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
 Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti tidak seperti teori nativisme(yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia
·         Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
·         Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
(Husdarta dan nurlan kusmaedi,2010:34)
II. 2 Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget
Tahap
Rentang Usia
Karakteristik

Sensorimotor
Lahir sampai 2 tahun
-Dunianya terbatas
-Belum mengenal bahasa
-Belum memiliki pikiran  pada masa-masa awal
-Belum mampu memahami realitas objektif 
Pra-operasional
2 sampai 7 tahun
-Pikirannyabersifat egosentris
-Pemikirannya didominasi oleh persepsi
-Intuisinya lebih mendominasi dari pada pikiran logisnya
-Belum memiliki kemampuan konservasi
Operasisioanl- konkret
7 sampai 11 tahun
-Kemampuan konservasi
-Kemampuan mengklasifikasikan
-Berfikir konkret
Operasional-Formal
11 tahun sampai dewasa
-Pikiran bersifat umum dan menyeluruh
-Berpikir proposisional
-kemampuan membuat hipotesis
-Perkembangan idealisme yang kuat

Tahap sensorimotormerupakan tahap awal perkembangan mental anak. Perkembangan mental itu terus bertambah hingga mencapai puncaknya pada tahap operasional formal. Dicirkan dengan fase interkoordinasi progesif dari skema menjadi lebih kompleks dan terintegrasi. 
Tahap pra-operasionalmerupakan tahap prilaku anak berubah dari dependesi tindakan menuju pemanfaatan representasi mental dalam tindakan-tindakannya atau yang biasa disebut berfikir. Namun, anak pada tahap pra-operasional belum mengembangkan sistem organisasi pikiran-pikirannya. Ketika kita berada di sekitar mereka dan mereka tidak melihat kita, mereka tidak berpikir bahwa kita dapat melihat mereka. Mereka masih sulit untuk membedakan antara presepsi mereka dengan oranglain.
Tahap operasional konkretadalah tahap penyempurnaan 3 arah penting dalam pertumbuhan intelektual yaitu: Konservasi, klasifikasi, dan transivitas. Konservasi adalah kemampuan untuk mentransformasikan sifat objek. Klasifikasi adalah pengelompokkan dan kategorisasi objek-objek yang mirip. Transivitas adalah seorang anak mampu menyelesaikan bentuk permasalahan.
Tahap operasional formal adalah tahap ditandai dengan kemampuan anak untuk memformulasikan hipotesis dan mengujinya terhadap relitas  (Tritanto,2010:70-73)
II.3 Prinsip-prinsip Umum Jean Piaget dalam perkembangan kognitif
1.      Organisasi (organization) yaitu mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia. Pikiran perspektif Piaget bersifat terstruktur atau terorganisasi, meningkat kompleksitasnya, dan terintergrasi.
2.      Adaptasi (Adaptation) mencakup dua proses , yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasinya dengan pengetahuan dan prilaku kita sebelumnya.  Contohnya: pada bayi, dunianya lebih banyak dipengaruhi oleh benda-benda fisik, dan skema pertamanya adalah memasukkan objek ke dalam mulutnya. Akomodasi  meliputi proses perubahan skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru dilingkungannya. Misalnya, ketika bayi semakin besar dan mobilitasnya meningkat, mereka akan mendekati meja kopi. Benda itu terlalu besar untuk diambil dan dimasukkan ke dalam mulutnya (skema lama), sehingga ia mengakomodasi (mengubah) skema lamanya itu dengan mendekatkan wajahnya pada sudut meja tersebut, kemudian menggigit-gigitnya.
Kita mengakomodasikan struktur biologis kita untuk menghadapi permasalahan yang muncul dari objek-objek baru. Dengan cara yang sama, kita mengakomodasikan struktur mental kita terhadap aspek-aspek baru dan asing ke dalam lingkungan mental kita (Robert,dkk,2007:365-366)
II.4 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan Kognitif
1.      Lingkungan Fisik
Artinya, kontak dengan lingkungan fisik perlu karena interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru. Namun kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman. Karena itu, kematangan sistem saraf menjadi penting untuk memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik.
2.      Kematangan
Artinya, membuka kemungkinan untuk perkembangan. Sedangkan kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi kognitif. Meskipun kematangan suatu kondisi yang penting bagi perkembangan kognitif, kejadian-kejadian tertentu tidak ditentukan sebelumnya. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan, bergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
3.      Lingkungan sosial
Artinya, penanaman bahasa dan pendidikan pentingnya lingkungan sosial adalah bahwa pengalaman speerti itu, seperti halnya pengalam fisik dapat mengacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif.
4.      Equlibrasi
Artinya, proses pengaturan. Equlibrasi menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik(Yatim Riyanto, 2009:125-126)
II.5 Penerapan Prinsip Teori perkembangan Kognitif dalam Pembelajaran
1.      Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, dan tidak sekedar dengan haslnya. Di samping kebenaran jawaban siswa, seorang guru harus mampu memahami  proses yang digunakan anak dalam menjawab pertanyaan. Pengalaman-pengalaman siswa yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa, dan hanya apabila guru penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman sesuai yang dimaksudkan.
2.      Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mempersiapkan beraneka ragam kegiatan yang memungkinkan anak melakukan kegiatan secara langsung dengan dunia fisik.
3.      Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya khusus untuk mengatur kegiatan kelas dalam bentuk individu dan kelompok kecil siswa dari pada dalam bentuk kelas itu(Danim S, 2013:150)
II.6 Kekuatan dan Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif
Kekuatan dan Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif (Yusuf S.L.N, 2013:129)
Ø  Kekuatan Teori Perkembangan Kognitif
1.      Teori ini Mengarahkan guru untuk mengenal struktur kognitif siswa secara individu sehingga dapat lebih mengembangkan kemampuan siswa
2.      Teori ini Menjelaskan tingkat perkembangan kognitif manusia mulai bayi hingga dewasa. Sehingga memudahkan untuk memilih pelajaran yang tepat bagi anak di usia tertentu
3.      Teori ini Mempelajari materi pelajaran yang lebih rumit yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan dan untuk berkreasi menciptakan suatu bentuk atau ide baru
Ø  Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif
1.      Teori ini dianggap lebih dekat kepada psikologi belajar dari pada teori belajar. Sehingga aplikasinya dalam proses belajar menjadi tidak mudah
2.      Teori ini dianggap sukar dipraktekkan secara murni. Sebab seringkali kita tidak mungkin memhami struktur kognitif tersebut menjadi bagian-bagian yang jelas batasannya. Sering juga pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa itu sduah terlalu kompleks untuk identifikasi secara tuntas, apabila hanya menggunakan satu atau dua pretest.
(Yusuf S.L.N, 2013:129)






BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Belajar bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam diri anak sendiri. Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan spontan. Berkaitan dengan belajar, Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep Skema yaitu, stuktur mental atau kognitif yang menyebabkan seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengoordinasikan lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis melainkan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia. Berdasarkan asumsi itulah, Piaget berpendapat bahwa belajar merupakan proses menyesuaikan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah dipunyai seseorang.
Seorang guru harus mampu memahami tahapan perkembangan kognitif manusia. Mulai dari lahir hingga dewasa yang terbagi dalam tahap sensorimotorik, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal, agar mampu melaksanakan proses pembelajaran dan memahami psikologis anak didi. Serta  seorang Guru harus mampu menerapkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif Jean piaget yaitu asimilasi dan akomodasi. Dan dari implikasi teori Piaget, seorang Guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajaran yang mampu untuk belajar sendiri. Artinya, guru harus mampu mmebangun siswa yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.
III.2 Kritik dan saran
Semoga Makalah “Teori perkembangan Jean Piaget” dapat bermanfaat bagi kita mahasiswa calon-calon pahlawan tanpa jasa. Semoga mampu menerapkan teori perkembangan Jean Piaget dalam metode belajar dan pembelajaran.










DAFTAR PUSTAKA

Danim S.2013.Perkembangan Peserta Didik.Bandung:Alfabeta
Husdarta, dan nurlan kusmaedi.2010.Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik.Bandung:Alfabeta
Robert L. Salso, Otto H.Maclin, M.Kimberly Maclin.2007.Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan.Jakarta:Erlangga
Tritanto.2010.Model Pembelajaran Terpadu.Surabaya:PT Bumi Aksara
Yusuf S.L.N.2013.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Devisi Raja Grafindo Perasada.
Yatmin Riyanto.2009.Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta:Kencana


0 Response to "Makalah Belajar Dan Pembelajaran-Teori Perkembangan Jean Piaget"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel