Revolusi Kedelai-Spirit to take Resolution



Revolusi Kedelai: Spirit to take Resolution
‘’Kedelai’’ itulah nama cemoohan yang tak habis jadi makanan sehari-hariku di kampung. Perawakan kecil dan hitam dan rambut yang kriting membuat mulut-mulut usil mendapatkan inspirasi yang memunculkan nama ‘’kedelai’’ bahkan aku sering disebut sebagai kedelai hitam. Akan tetapi,saya tidak pernah menghiraukan kata mereka, saya jadikan omongan itu sebagai gerbang semangat untuk meraih prestasi dan membuktikan bahwa kedelai yang mereka  cemooh telah mampu keluar sebagai orang yang sukses. Dengan semangat yang tinggi, saya bisa masuk perguruan tinggi, yaitu Univesitas Jambi. Saya masuk program studi pendidikan kimia, dengan jalur undangan. Dengan keterbatasan ekonomi juga, saya tetap semangat baik dalam perkuliahan seperti aktif di kelas, organisasi maupun ikut seminar. Seiring dengan berjalannya waktu saya pun termenung dengan memikirkan’’setelah saya lulus saya akan kemana?’’. Akhirnya saya dapat inspirasi agar setelah lulus kuliah di luar negeri. Inspirasi tersebut datang dari pengalaman kakak kelas yang bercerita pada saya maupun pertanyaan yang sering saya lontarkan pada orang orang sukses pengisi seminar. Namun, saya  masih belum mendapatkan informasi yang belum jelas dan lengkap tentang kuliah di luar negeri. Alhamdulillah, berkat pertolongan allah saya dapat mengetahui tentang kuliah di luar negeri, melalui seminar Beasiswa EXPO yang diselenggarakan oleh pihak BEM KBM Universitas Jambi. Sangat disayangkan, harga tiketnya tidak sesuai dengan kondisi kantongku sekarang. Pada akhirnya kawan saya pun memberi tahu saya bahwa seminar tersebut terbuka juga untuk kelas ekonomi. Sayapun pergi ke Baaksi untuk mendaftar. Sesampainnya disana saya tidak menemukann stand pendaftaran, Sayapun pergi ke Balairung UNJA atas anjuran orang yang saya Tanya di pendopo baaksi. Kekecewaan kedua kali  pun menghampiri, saya tidak menemukan kembali, terasa pegal kaki ini dikarenakan saya berjalan sudah cukup jauh.  Saya berjalan gontai, dan kembali ke pendopo Baaksi dengan harapan yang kecil. Akhirnya, saya pun bisa mendaftar, dikarenakan stand pendaftarannya buka di teras perpustakaan UNJA dan rasa lelah kaki ini telah terganti dengan secarik kertas di tangan ini. Saya pulang dengan senyum puas.
Hari yang ditunggu telah tiba.saya bangun pagi dan bergetas pergi untuk mengikuti seminar Beasiswa EXPO. Saya akhirnya mengisi absen kelas ekonomi, dan saya pilih duduk di tengah. Saya tidak bisa duduk di depan dikarenakan hanya untuk Tiket VIP yang bisa duduk disana. Tak berapa lama, kawan saya pun menawarkan tiket VIP nya, saya berucap syukur yang kedua kalinya. Saya bisa mendengarkan dengan jelas penyampaian dari pemateri-pemateri yang luar biasa.
Pemateri pertama dari pihak Baaksi yang menerangkan banyak tentang Beasiswa Bidikmisi. Kemudian dilanjutkan dengan pemateri dari Bank Indonesia yang menerangkan beasiswa Bank Indonesia dengan komunitas GenBi-nya. Tak kalah menarik lagi dari pemateri tanoto foundation dengan keunggulannya seperti Nominal beasiswa yang besar, UKT TSA(sebutan untuk penerima beasiswa Tanoto Foundation) dan komunitasnya yang memiliki program kerja yang banyak dan menarik. Lalu dilanjutkan lagi dengan pemateri dari Djarum yang tak kalah hebat dan unggul. Alhamdulillah saya di beri kesempatan bertanya saat pemateri dari Baaksi dan D jarum ini. Setelah itu kamipun istirahat.
Akhirnya yang saya tunggu-tunggu kejadian juga. Kali ini pemateri dari dosen Pendidikan bahasa inggris yang menerangkan beasiswa luar negeri. Saya menyimak dengan baik dan menghayati segala ucapan pemateri. Belum lagi, pemateri bernama pak yanto yang menyebut dirinya sebagai Zayn Malik One Direction yang mengundang gelak tawa peserta seminar. Dipaparkan juga, nominal beasiswa yang besar dan hambata serta keasikan di luar negeri oleh masing-masing pemateri serta link-link beasiswa maupun motivasi. Prestasi, kemampuan berbahasa inggris yang baik, kemampuan bersosial yang menjadi dasar utama yang harus dimiliki seseorang untuk mendapatkan beasiswa luar negeri. Motivasi lainniya tak kalah memenuhi pikiran saya saat itu dan banyak lagi pelajaran yang dapat saya ambil dari pemateri terakhir ini. Saya kagum dengan buk Hustarna sebagai pemateri pertama yang mendapatkan beasiswa ke belanda dan saya juga kagum dengan pak yanto sebagai pemateri kedua yang mendapatkan beasiswa ke Australia.  Kemudian saya terpikir untuk kuliah di luar negeri yang lebih tepatnya di amerika dengan perguruan tinggi yang bernama Harvard University. Sangat disayangkan, saya tak dapat bertanya dalam sesi kali ini, dikarenakan saya kalah cepat dengan peserta yang lain. Saya ingin bertanya tentang kuliah disana dan jurusan yang tepat untuk kuliah disana. Kemudian saya putuskan untuk berubah(revolusi) menjadi kedelai hitam yang berkualitas dimana saya harus membuktikan kepada mereka melalui spirit to take resolution. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada Beasiswa EXPO dan Pemateri-Pematerinya.Spirit to take Resolution………….!

0 Response to "Revolusi Kedelai-Spirit to take Resolution"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel